Badung Bali, Apkasi.org. Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) optimis sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi di daerah yang sempat terpuruk akibat adanya pandemi Covid-19, adalah dengan menghidupkan kembali kegiatan ekonomi di desa-desa. Hal ini ditekankan saat pembukaan Bimbingan Teknis dan Studi Tiru Desa Wisata di Badung, Bali (27/07/2022).

Wakil Bendahara Umum Apkasi Hj. Winarti (Bupati Tulang Bawang)
Wakil Bendahara Umum Apkasi Hj. Winarti dalam sambutannya mewakili Ketua Umum Apkasi yang berhalangan hadir menggarisbawahi, desa wisata telah menjadi sentra baru perputaran ekonomi masyarakat terutama di masa pandemi. “Pengembangan program desa wisata di beberapa kabupaten termasuk di Kabupaten Badung, memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja dan membangkitkan UMKM yang secara langsung ikut mendorong roda perekonomian di daerah,” kata Bupati Tulang Bawang ini.
Winarti menjeleskan, Apkasi sebagai forum berbagi pengalaman dan pengetahuan antar pemerintah kabupaten dalam berbagai bidang, merasa perlu mewadahi hal tersebut melalui program studi tiru atau best practice transfer program pengembangan desa wisata. Untuk menjalan fungsi Apkasi sebagai forum peningkatan potensi ekonomi daerah dan peningkatan kapasitas pemerintah kabupaten, lanjutnya, Apkasi telah melaksanakan Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2022 yang diselenggarakan pada tanggal 20-22 Juli 2022 di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. Expo ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan untuk mempromosikan potensi unggulan daerah melalui kegiatan pameran dan forum bisnis.
Dalam forum ini juga, Winarti menginformasikan bahwa Apkasi akan akan menyelenggarakan Apkasi Procurement Network (APN): Expo and Forum, yang akan dilaksanakan pada tanggal 24-26 Agustus 2022 di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta. Ia berujar, “Kegiatan tersebut akan diikuti oleh perusahaan pengadaan barang dan jasa yang terlisting di E Katalog LKPP. Selain itu, pada kegiatan tersebut juga akan dilakasanakan forum-forum pengadaan barang terkait dengan penyelenggaraan E-Katalog lokal oleh pemerintah daerah.”
Terkait kegiatan bimtek dan studi tiru yang dipusatkan di Desa Wisata Carangsari, Kabupaten Badung Bali ini, Winarti mengatakan pula bahwa pengembangan Desa Wisata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengatasi pengangguran, dapat terwujud jika semua pihak berpartisipasi dalam pengebangan desa wisata yang berkesinambungan.
“Kami juga menyadari bahwa pengembangan desa wisata tidak melulu tekait dengan dana, namun juga dipengaruhi oleh faktor penting lainnya, seperti kapasitas SDM serta kesadaran masyarakat sebagai modal utama pengembangan desa wisata. Dukungan pemerintah daerah dalam meningkatkan kapasitas desa wisata tentu sangatlah diperlukan oleh desa-desa yang memiliki komitmen untuk mengembangkan diri menjadi desa wisata,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Apkasi, Sarman Simanjorang melaporkan bahwa bimtek ini merupakan salah satu program Dewan Pengurus Apkasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah kabupaten dan desa dalam tata kelola pengembangan pariwisata. “Kegiatan diikuti oleh 75 orang, terdiri dari Bupati, Kepala Dinas, Camat, dan sebagian besar adalah Kepala Desa yang berasal dari 15 Kabupaten. Kegiatan Bimtek dan Studi Tiru Desa Wisata Carangsari, akan dilaksanakan selama 4 hari yaitu mulai tanggal 27 hingga 30 Juli 2022,” katanya.

Direktur Eksekutif Apkasi, Sarman Simanjorang
Sarman menambahkan, agenda Bimtek dan Studi Tiru Pengembangan Desa Wisata Carangsari akan dibagi menjadi 3 sesi, yaitu pertama sesi pendalaman pemahaman tentang kebijakan pengembangan desa wisata melalui pembelajaran di kelas. Sesi kedua, transfer of knowledge dari Pemkab Badung, Pemerintah Desa dan masyarakat, di mana kegiatan ini akan difokuskan di Desa Carangsari.

Sesi Class Room Bimtek dan Studi Tiru Desa Wisata
“Sesi ketiga akan dibahas manajemen Destinasi Wisata, di mana kegiatan ini dilakukan untuk melihat secara langsung praktek-praktek pengelolaan destinasi wisata khususnya di Kabupaten Badung dan sekitarnya,” imbuhnya sambil berharap, melalui kegiatan ini para peserta dapat memetik pelajaran dari Pemerintah Kabupaten Badung dan Desa Carasari mengenai strategi, tantangan dan hambatan, serta bagaimana meningkatkan partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan desa wisata. (*)