
Merauke, Apkasi.org. Uskup Agung Keuskupan Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, bersama Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo, Bupati Merauke Yosep Bladib Gebze beserta Forum Koordinas Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Santa Theresia Buti, Sabtu (4/10/2025).
Peletakan batu diawali ibadah pemberkatan dipimpin Uskup Mandagi didampingi Pastor Paroki Sta. Theresia Buti, RD Simon Petrus Matruty dan Pastor Jhon Kandam, serta diikuti umat Katolik Buti dan tamu undangan.
Uskup Mandagi mengatakan dua hal dalam momen peletakan batu pertama itu, bahwa Allah sebagai dasar kekuatan dan sandaran hidup.
“Umat Paroki Sta. Therisa Buti harus mengandalkan Tuhan supaya pembanguan dapat berjalan baik atas campur tangan Tuhan,” katanya.
Menurut Uskup Mandagi, umat agar menghindari percekcokan, bekerja dengan kejujuran dan keikhlasan dalam menghadirkan gedung gereja yang baru.
“Peletakan batu pertama menunjukkan bahwa Tuhan adalah batu pertama dalam kehidupan kita. Kita harus kembali kepada Tuhan. Gedung gereja adalah lambang dari Gereja yang sejati yakni persekutuan umat beriman, persekutuam umat Allah, itulah gereja sejati,” kata Uskup Mandagi.
Menurutnya, gereja harus menunjukan persekutuan, persaudaraan dan ada umat berdoa bersama mengadakan liturgi.
Gereja sejati menuju kepada kesaksian hidup tentang cinta, kesaksian tentang Kristus juga menunjukkan kepedulian, tidak egois, melainkan saling membantu tanpa memandang perbedaan.
“Terlebih mereka yang menderita dan tersingkirkan. Saya harap pembangunan gedung gereja ini memperkuat gereja sejati,” ujarnya.
Sementara itu, Pastor Paroki Buti mengharapkan dukungan pemerintah dan umat terutama kebutuhan selama pembangunan gedung gereja dalam bentuk uang, bahan bangunan, waktu dan tenaga.
Peletakan batu pertama itu mengikuti ritual adat Papua sempat yaitu seekor babi besar dipotong lalu darah babi diletakan di tempat yang akan diletakan batu pertama. Gereja Katolik Buti akan dibangun 10×42 meter. [infopublik.id]