
Bupati Batang, M Faiz Kurniawan. Foto: Dok. Pemkab Batang.
Batang, Apkasi.org. Bupati Batang, M Faiz Kurniawan, menyebut lingkungan menjadi prioritas untuk dijaga. Sebab itu, Faiz bakal memberikan sanksi kepada industri yang memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) buruk.
Hal itu diungkapkan Faiz saat melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke Sungai Sono di Kecamatan Kandeman pada Senin (27/10). Pasalnya, Sungai Sono yang bermuara di Pantai Sigandu tercemar diduga akibat aktivitas industri.
“Pihak yang terseret dalam pusaran masalah ini adalah PT Sukorintex. Perusahaan tersebut diduga menjadi biang keladi pencemaran lingkungan karena buruknya kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pabrik,” kata Faiz dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Selasa (28/10/2025).
Faiz pun langsung mengumumkan kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup, Satgas Lingkungan, kepolisian, kejaksaan, dan pihak terkait lainnya. Adapun langkah awal yang bakal dilakukan adalah rangkaian edukasi dan teguran. Pihaknya pun bakal memberikan sanksi tegas jika perusahaan tidak kooperatif.
“Akan melakukan edukasi, melakukan teguran, dan meminta roadmap perbaikan proses pengelolaan limbahnya. Dan juga, di situ memang ada unsur-unsur pelanggaran untuk denda dan sebagainya, pastinya harus ditindak sesuai dengan regulasi dan peraturan yang berlaku,” tegasnya.
Faiz menegaskan pihaknya bakal secara ketat melakukan pengawasan lingkungan.
“Kepada semua industri, kita akan sangat ketat mengawasi lingkungan di Kabupaten Batang. Lingkungan jangan sampai dilupakan, lingkungan jangan sampai diabaikan,” tegasnya.
“Justru, lingkungan adalah prioritas yang harus kita jaga pertama kali. Karena itulah berkah Tuhan yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Faiz membeberkan keparahan pencemaran di Sungai Sono. Dia menyebut warna air di sungai tersebut lebih keruh dari ambang batas normal.
“Normalnya 20, ini sampai 250. Tak hanya itu, masalah juga meruncing pada indikator pencemaran lain, yakni BOD dan COD yang menunjukkan tingginya bahan pencemar organik,” jelasnya.
BOD dan COD merupakan indikator pencemaran air yang mengukur kebutuhan jumlah oksigen untuk menguraikan bahan organik dalam air. Tingginya kadar BOD dan COD berarti mengindikasikan banyaknya pencemar organik di dalam air dan membuat kadar oksigen menjadi rendah.
“Dampak dari pencemaran ini, tidak main-main. Ekosistem sungai terancam, dan kesuburan lahan pertanian di sekitarnya juga akan terdampak parah,” ungkap Faiz.
“Ini lama-kelamaan akan terus berimbas kepada kesuburan tanaman dari para pertanian di sekitar, kemudian juga dari habitat-ekosistem sungai, juga pasti akan masalah,” pungkasnya. [detik.com]