Festival Lovely Raja Ampat resmi dibuka oleh Gubernur Papua Barat, Abraham Octavianus Atururi dan Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati Selasa (18/10/2016) di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Waisai, Raja Ampat, Papua Barat. Tanggal 21 Oktober 2016 menjadi akhir dari perhelatan Festival Lovely Raja Ampat.
(Sumber: KompasTravel. Tampak Suasana pembukaan Festival Lovely Raja Ampat 2016)
“Event Lovely Raja Ampat merupakan agenda tahunan untuk mengangkat kebudayaan leluhur di tanah ini, juga mengajak generasi muda untuk mencintai budaya. Event ini juga sebagai upaya agar promosi Raja Ampat semakin maju,” kata Bupati Raja Ampat, Abdul Faris saat sambutan pembukaan.
Festival Lovely Raja Ampat tahun ini memasuki tahun penyelenggaraan ke-7 dan rutin diadakan tiap tahun. Beragam kompetisi diselenggarakan seperti kompetisi foto bawah laut, foto jurnalis, pameran kerajinan dan kuliner setempat, serta pertunjukan seni Raja Ampat. “Nama dan tagline tersebut diambil untuk mewakili segala keindahan dan potensi alam Raja Ampat, yang berada di atas maupun bawah laut,” tambah Abdul Faris.
Semua dilakukan tak lain untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Raja Ampat. Abdul juga mengatakan jika Raja Ampat saat ini terus berusaha untuk mengembangkan pariwisata, yang menjadi sektor andalan serta unggulan dari masyarakat Kabupaten Raja Ampat. Ia mengatakan, “Pariwisata jadi leading sector, tentunya harus didukung dengan sektor-sektor lainnya, di antaranya kelautan dan perikanan, potensi budaya, kuliner serta kearifan lokal lainnya.”
Setidaknya 2.000 orang memadati pembukaan Lovely Raja Ampat di Pantai WTC pukul 17.00 WIT. Acara akan terus dilanjutkan sampai tanggal 21 Oktober 2016 dengan ragam acara menarik seperti workshop, panggung hiburan rakyat, tur kuliner, lomba bahari, volley pantai, ketinting, serta Try Scuba alias menjajal wisata bawah laut Raja Ampat.
Rute Menuju Destinasi Wisata Raja Ampat
Raja Ampat adalah Kabupaten di Papua Barat yang terdiri dari 1.864 pulau. Empat pulau besar tumpuan Raja Ampat adalah Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool. Wilayah Raja Ampat 80 persen meliputi perairan dan 20 persen adalah daratan. Tahun 2015 ada 35.000 wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Raja Ampat.
(Sumber: KompasTravel)
Kabupaten Raja Ampat terdiri dari 610 pulau dengan 4 pulau utama, yaitu Pulau Misool, Salawati, Batanta, dan Waigeo. Uniknya, dari seluruh pulau tersebut hanya 35 pulau yang berpenghuni, bahkan sebagian besar pulau lainnya belum memiliki nama. Untuk mencapai obyek wisata yang tengah naik daun tersebut, pertama-tama, dari Jakarta kita dapat menggunakan pesawat selama sekitar 4 jam menuju Bandara Domine Eduard Osok, Kota Sorong, Papua Barat. Lalu kita akan melanjutkan perjalanan menuju Kepulauan Raja Ampat menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Sorong.
Sangat disarankan untuk menginap dan beristirahat di Kota Sorong terlebih dulu sebelum berangkat menuju destinasi, karena kita akan menempuh perjalanan laut selama 2 jam menggunakan kapal feri ekspres. Memasuki kawasan Raja Ampat kita akan disambut oleh sebuah “pensil” raksasa yang mengapung di tengah lautan. Itu adalah pulau batu karang yang dikenal dengan nama Pulau Batu Pensil.
Selepasnya kita memasuki Teluk Kabui untuk menuju deretan pulau kecil yang menakjubkan. Mirip sebuah labirin yang dikelilingi benteng-benteng besar, pulau-pulau kecil tersebut mengapit wilayah perairan yang oleh penduduk lokal disebut dengan nama Telaga Bintang. Pada satu titik tertentu, pulau-pulau kecil itu seakan membentuk perairan di kawasan tersebut menjadi sebuah bintang yang menakjubkan.
Destinasi selanjutnya yang tak kalah eksotis untuk diabadikan yaitu Pianemo. Dari atas bukitnya, yang harus ditempuh dengan mendaki 320 anak tangga, kita bisa melihat keseluruhan deretan pulau di kawasan Teluk Kabui. Selain itu ada Pasir Timbul, daratan kecil yang hanya diisi oleh pasir putih yang diapit perairan jernih berwarna biru. Walau tidak ada terumbu karang dan ikan, berenang di kawasan ini tetap menarik, khususnya bagi mereka yang ingin berfoto di bawah laut (underwater).
Setelah lelah dari pagi menjelajah, kita bisa beristirahat dan makan siang di Pulau Sawinggrai. Pulau ini juga memiliki fasilitas penginapan yang dapat dimanfaatkan wisatawan.
Sawinggrai ternyata memiliki potensi wisata memikat selain hanya berfungsi sebagai tempat singgah. Di Sawinggrai kita bisa ber-snorkeling dan memberi makan ikan. Dikaruniai terumbu karang yang indah, perairan Sawinggrai juga dihuni oleh berbagai jenis ikan dengan beragam warna dan ukuran. Selain itu Sawinggrai juga merupakan surga burung. Bila kita beruntung kita bisa melihat burung cendrawasih di kawasan tersebut.
Destinasi untuk snorkeling dan diving lainnya juga terdapat di kawasan Yenbuba dan Wayag dengan kekayaan alam bawah lautnya. Wayag adalah satu di antara pulau terluar di kawasan Raja Ampat, karenanya kita harus meluangkan waktu cukup lama untuk menuju Wayag. Namun, pengorbanan tidak akan sia-sia bila telah sampai di Pulau Wayag. Selain memiliki alam yang indah, wisata bawah lautnya pun sangat menarik.
Sejarah, Pertama kali Raja Ampat Mejeng di Times Square New York Amerika Serikat
Birunya laut Raja Ampat muncul di Times Square, Manhattan, New York Amerika Serikat. Sebuah promosi media luar ruang berupa billboard bergambarkan laut serta pulau-pulau di Raja Ampat terpasang sejak Senin (3/10/2016) menyusul empat billboard ikon pariwisata Indonesia lainnya yang terlebih dulu telah hadir.
(Sumber: KompasTravel)
“Raja Ampat merupakan destinasi yang eksotik dan tempat diving yang terindah di dunia dan juga merupakan biota bawah laut terkaya di dunia,” kata Kepala Bidang Komunikasi Media Ruang Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Elizabet Hutagaol seperti ditulis oleh KompasTravel.
Elizabet menyebutkan Raja Ampat memiliki 540 spesies terumbu karang dan 75 persen terumbu karang di dunia ada di Raja Ampat. Hal itu diperjelas dengan slogan yang dituliskan Kementerian Pariwisata yakni “Escape to a Magic Place”. “Visa Free,” seperti terlihat tulisan berwarna merah berbentuk cap di billboard Raja Ampat di Times Square. Elizabet mengatakan billboard Raja Ampat dipasang di 5 Times Square & 42nd (Panel 5) F/N. Sementara untuk ukuran billboard yaitu 36 x 85 kaki. “Untuk Raja Ampat akan mulai hari ini 3 Oktober hingga 30 Oktober,” tambahnya.
Pemilihan Times Square juga dipertimbangkan oleh Kementerian Pariwisata. Hadirnya billboard Wonderful Indonesia di Times Square juga menjadi sejarah tersendiri bagi dunia pariwisata Indonesia di Amerika Serikat. “Time Square adalah titik point wisatawan di dunia yang berkunjung ke New York. Juga tempat hilir mudik masyarakat New York dan di sana juga tempat produk-produk di dunia memasang iklan. Ini yang pertama kali beriklan berbentuk media luar ruang di Amerika Serikat,” jelas Elizabet lagi. (*)