Daerah Perlu Berpikir Kreatif, Tiru Bagaimana Kabupaten Jepara Hadirkan Wisata Ukir

Di tengah geliat kampanye wisata yang terus digalakkan pemerintah melalui Kementerian Pariwisata, pemerintah daerah dituntut terus mengolah inovasi untuk menawarkan potensi-potensi yang dimiliki ke seluruh dunia. Seperti salah satu contoh di Kabupaten Jepara, Jwa Tengah ini. Jika Anda sedang berkunjung di Kabupaten Jepara, tidak lengkap rasanya jika tak singgah di kampung ukir.

(Sumber Berita/Foto: Kompas/NazarNurdin)

Kota yang dikenal dunia sebagai sentra ukir ini menawarkan wisata unik bagi para pengunjungnya. Ya, jika di Jepara sempatkanlah mampir di Desa Petekeyan di Kecamatan Tahunan, Jepara. Desa Petekeyan ini telah dikukuhkan menjadi desa wisata dan menjadi jujukan wisatawan yang hendak belajar mengukir.

Tiap pekan, sejumlah wisatawan baik dari pelajar, utusan pemerintah kabupaten/kota datang melihat desa ini. Mereka tak hanya melihat hasil ukir dari para warga desa, namun juga berbelanja mebel dan furniture yang berjejer di sepanjang jalan. Akses menuju Petekeyan mudah dijangkau.

Dari Kota Jepara, pengunjung tinggal ambil arah menuju Kecamatan Kedung, atau juga dapat melewati jalur via Kecamatan Pecangaan. Perjalanan dari kota dapat dijangkau sekitar 15 menit menggunakan kendaraan. Desa Petekeyan di Kecamatan Tahunan, Jepara, Jawa Tengah telah dikukuhkan menjadi desa wisata dan menjadi tujuan wisatawan yang hendak belajar mengukir.

 

(Sumber Foto: Kompas/NazarNurdin)

Sesampainya di desa itu, wisatawan disambut dengan tulisan ‘Selamat Datang’ di Desa Wisata Kampoeng Sembada Ukir di gerbang masuk desa. Anda pun dapat melihat lebih dekat berbagai macam mebel dan furnitur yang dihasilkan dari rumah-rumah penduduk. Rata-rata produk ukir yang diproduksi adalah produk-produk furnitur rumah tangga. Harga yang ditawarkan pun sangat bersahabat.

Selain pameran produk-produk kayu, Anda juga bisa melihat bagaimana para perempuan di Jepara terampil mengukir motif kayu. Para perempuan di desa itu tampak lincah menggerakkan kedua tangannya membuat ukiran di atas papan kayu jati ataupun kayu Mahoni.

Anda pun dapat belajar mengukir di sentra-sentra ukir yang ada di desa itu. Jangan khawatir tidak dapat kesempatan belajar ukir karena di Desa Patekeyan hampir 90 persen warganya punya usaha mebel. Hampir tiap rumah ada pameran produk plus para pekerja yang melakukan kegiatan ukir.

Ketua Umum Paguyuban Kampung Sembada Ukir Petekeyan, Nur Khadir menjelaskan, hampir tiap pekan selalu ada utusan pemerintah daerah dan pelajar yang datang untuk mengunjungi desanya. Mereka belajar tidak hanya sekadar belajar mengukir, tapi untuk menikmati apa yang ada di desa itu. “Desa ini menjadi desa wisata masuk 2015. Tapi penataan desa dimulai dari pembentukan paguyuban di tahun 2012,” kata Khadir saat ditemui, Selasa (3/10/2017).

(Sumber Foto: Kompas/NazarNurdin)

Pembentukan desa wisata sembada ukir tidak lepas dari kelihaian memanfaatkan program pengentasan desa tertinggal di tahun 2000. Lalu pada 2005, desa ini mendapat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Lalu pada 2015, desa ini masuk 8 besar program penataan lingkungan berbasis komunitas. Desa ini lalu dipilih menjadi salah satu desa wisata dengan branding sembada ukir. “Mebel di sini sudah ada turun temurun. Tidak heran kalau setiap gang atau rumah pasti punya mebel,” ujarnya.

Sejumlah produk ukir dari desa ini telah meluncur ke kota-kota besar di Indonesia. Produk yang dihasilkan ialah produk yang sudah jadi atau setengah jadi. Berkat penataan berbasis komunitas, infrastruktur fisik di desa ini mulai tertata. Imbasnya, wisatawan dari luar daerah mulai rajin mengunjungi daerah ini. Desa ini menjadi ramai, dan menjadi rujukan bagi pelajar yang ingin belajar mengukir dari para ahlinya. (*)

About Humas 789 Articles
Apkasi (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) OFFICE: The Bellagio Boutique Mall Lt. 2 Unit OL3-01.02 & OL3-31.32 Jl. Mega Kuningan Barat No. 3 Blok E4, Jakarta Selatan, 12950 Phone: 021-3002-9703 Fax: 021-3002-9704 Email: info@apkasi.org