
Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Iskandar SE dipercaya sebagai Koordinator Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Regional Sumatra. Seperti diketahui, Iskandar bersama pengurus Apkasi lainnya dikukuhkan oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan disaksikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Jakarta, 5 Mei 2016 silam.
(Sumber: KoranSindo. Foto: TribunNews)
Dipercaya menjadi Koordinator Apkasi Regional Sumatra, hal itu tentu membuat adik kandung salah satu tokoh nasional, Hatta Rajasa, termotivasi menyatukan misi dan visi bupati se-Sumatra untuk mendukung menyukseskan program unggulan pemerintah pusat, khususnya di wilayah Sumatra.
Lalu, apa saja program dan strategi Iskandar selama memimpin Apkasi Regional Sumatra? Berikut wawancara khusus reporter Koran Sindo Palembang, M Rohali dengan Koordinator Apkasi Regional Sumatra Iskandar SE, baru-baru ini. Berikut petikannya.
Bagaimana pendapat Bapak setelah dipercaya menjadi koordinator Apkasi Regional Sumatra. Karena dalam hal ini, di dalamnya ada 177 bupati yang akan dikomandoi?
Memimpin 177 bupati se-Sumatra merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Jabatan ini adalah amanah, tinggal bagaimana kita bisa menyatukan tekat seluruh bupati untuk memperkuat hubungan pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.
Adakah instruksi khusus dari Ketua Umum Apkasi Nasional untuk Apkasi Regional Sumatra?
Kalau instruksi khusus itu tidak ada, yang harus kita lakukan adalah memperkuat hubungan pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, mendukung setiap program pemerintah pusat, selanjutnya adanya komunikasi dan kerja sama yang baik dari seluruh kepala daerah se-Sumatra. Dari situ banyak hal positif yang didapatkan bila antardaerah bekerja sama dengan optimal.
Setelah terpilih menjadi Koordinator Apkasi Regional Sumatra, apa yang harus dilakukan untuk membangun kerja sama antarkabupaten, sehingga setiap kabupaten dapat mengembangkan potensinya masing-masing?
Saya bertekad membuat forum strategis khusus Sumatra, hal ini sudah saya sampaikan kepada jajaran dewan pengurus Apkasi dan juga beberapa kepala daerah di Sumatra. Saya berharap ke depan komunikasi antarkepala daerah semakin intens, khususnya untuk Regional Sumatra. Dengan demikian, potensi-potensi yang selama ini terpendam, bisa dimaksimalkan demi kesejahteraan masyarakat bersama, terutama potensi investasi dan potensi pariwisata di daerah masing-masing.
Sesuai instruksi pemerintah pusat yang disampaikan Wapres Jusuf Kalla, yang juga Ketua Dewan Pembina Otonomi Daerah, bahwa pemerintah daerah dituntut untuk berkreasi mendorong investasi masuk ke daerahnya demi menggerakkan roda ekonomi masyarakat, langkah apa yang harus dilakukan Apkasi Regional Sumatra mewujudkan hal itu?
Kita semua yakin bahwa banyak kepala daerah di Sumatra yang mempunyai program kerja dan terobosan-terobosan baru. Hal ini harus kita dukung penuh dan menjadi contoh kepala daerah lainnya, kemudian untuk mengajak investor masuk, kita utamakan pembangunan infrastruktur, salah satunya kita sukseskan Tol Trans Sumatra. Jika infrastruktur bagus, maka investor akan berdatangan, selanjutnya masing-masing kepala daerah dapat mempromosikan potensi investasi yang ada di daerahnya masing-masing, tentunya investasi dari seluruh bidang.
Sesuai dengan program kerja Apkasi Regional Sumatra, yakni bertekad memaksimalkan proyek-proyek strategis nasional di Sumatra. Apa saja strateginya?
Yang paling utama kita harus memaksimalkan proyek Trans Sumatra, ini harus diutamakan, karena jika Trans Sumatra nanti sudah jadi, tentu menjadi modal penting bagi setiap daerah di Sumatra untuk maju. Berbagai komoditas akan semakin cepat masuk pasar. Investasi di sektor hilir akan tumbuh. Pariwisata yang menjadi fokus pemerintah saat ini akan berkembang. Potensi-potensi inilah yang harus kita serap.
Untuk meminimalisasi persoalan antarwilayah (perbatasan), apa yang harus dilakukan?
Sebagai Koordinator Apkasi Regional Sumatra, saya sudah menjalin komunikasi dengan Bupati Mesuji terkait kerja sama lintas daerah. Ini merupakan langkah penting untuk mencegah konflik antarwilayah. Harus kita akui, persoalan batas wilayah saja bisa membuat daerah yang berbatasan langsung menjadi kurang harmonis. Inilah misi saya di Apkasi. Bagaimana meminimalisasi persoalan dengan komunikasi intens para pemimpin daerah. Artinya, hal-hal seperti ini membutuhkan komunikasi. Setelah mulai intens komunikasi dan bertemu, banyak potensi-potensi yang dikerjasamakan demi keuntungan bersama.
Bagaimana strategi Apkasi Regional Sumatra untuk mengembangkan dan mempromosikan potensi pariwisata di setiap daerah?
Sebenarnya banyak potensi daerah yang harus dipromosikan, tetapi yang utama bisa melalui potensi pariwisata. Misalnya, dengan bekerja sama membuat paket-paket kunjungan wisata, akan sama-sama membantu perekonomian daerah, karena antarkabupaten bisa saling belajar. Jika kabupaten A misalnya sukses mengembangkan pariwisata, kabupaten B bisa dikasih kesempatan mempelajarinya. Demikian juga dengan sinergi promosi dan destinasi wisata.
Banyak daerah kurang berkembang dari sektor pariwisata karena hanya masalah berada di wilayah perbatasan, di sinilah peran kepala daerah dibutuhkan. Kita harus sama-sama maju dan sama-sama sejahtera. Efeknya, kita mendapatkan kawasan yang stabil, aman dan nyaman bagi wisatawan. Kita tahu Bapak Presiden ingin pariwisata dikembangkan maksimal dan bisa menjadi penghasilan devisa terbesar. Nah, inilah saatnya. (*)