Batam, Apkasi.org. Kegiatan Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2018 terus digaungkan untuk mengajak lebih banyak peserta di ajang pameran tahunan potensi kabupaten terbesar di seluruh Indonesia. Setelah kick-off di Jakarta dan digelar sosialisasi program tersebut di Bali, kini giliran area Barat Indonesia. Bertempat di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Apkasi pun menggelar Sosialisasi AOE 2018, Kamis (12/4/2018).
[Keterangan Foto Kiri-Kanan: Mirza Fichri MZ, Kepala Divisi Humas Media dan Dokumentasi Apkasi, Prof. Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr, Sekretaris Jenderal Apkasi, Sokhiatulo Laoli, Wakil Ketua Umum Apkasi, Syaifudin Ch Kai, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Potensi Daerah Apkasi. Foto: Humas Apkasi]
Di acara sosialisasi ini hadir puluhan bupati, wakil bupati dan para kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang sangat tertarik ikut barpartisipasi di ajang pameran AOE-18 yang tahun ini berlangsung pada 6-8 Juli di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD Tangerang. Dalam sambutanya, Sekretaris Jenderal Apkasi, Prof. Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr mengajak kepada para kepala daerah untuk bisa memanfaatkan hajatan AOE 2018 dengan sebaik-baiknya.
Nurdin lantas menjelaskan, bahwa indikator positif penyelenggaraan AOE tahun sebelumnya yang ditandai dengan terjadinya berbagai transaksi bisnis antara investor dan buyers, baik dari dalam maupun luar negeri dengan sejumlah peserta AOE, khususnya dengan pemerintah kabupaten, menjadi pertimbangan utama Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) untuk melaksanakan kembali kegiatan pameran potensi unggulan daerah kabupaten terbesar di tanah air tersebut.
“Setidaknya, berdasarkan monitoring Apkasi dan laporan dari peserta selama berlangsungnya pameran 2017 lalu saja, telah terjadi transaksi senilai lebih dari Rp. 2 trilun. Nilai itu, belum termasuk berbagai kesepakatan investasi dan hubungan perdagangan yang terjadi setelah even berlangsung. Inilah yang mendasari pengurus untuk melaksanakan kembali AOE tahun 2018 mendatang,” tutur Nurdin lagi.
Di tengah era persaingan global seperti sekarang ini, sambung Nurdin yang juga Bupati Bantaeng Sulsel ini, Apkasi masih berupaya mendorong anggota untuk terus meningkatkan kemampuan agar dapat memenangkan persaingan di pasar lokal, regional, maupun di tingkat internasional. Di samping itu, ia menyatakan bahwa Apkasi akan terus memfasilitasi terbukannya pasar internasional yang lebih luas, dengan menghadirkan para pelaku bisnis manca negara saat berlangsungnya AOE 2018 nanti.
“Kami berharap segenap anggota Apkasi, pemerintah kabupaten dapat memanfaatkan kesempatan untuk merebut peluang pasar dan investasi di pameran potensi unggulan daerah terbesar di tanah air ini, demi tumbuh kembangnya perekonomian di daerahnya,” harap Nurdin sambil menambahkan dalam kegiatan AOE 2018 kerjasama antar kabupaten ditingkatkan selain juga menjalin kerjasama dengan para buyer dan investor dari luar negeri. “Apkasi akan memfasilitasi mana daerah yang butuh dan mana yang kelebihan produk, sehingga dengan adanya sinergi ini kemanfaatkannya akan jauh lebih besar yang bisa dirasakan,” tuturnya.
Sebelumnya, Sokhiatulo Laoli, Bupati Nias selaku Wakil Ketua Umum Apkasi yang mengkoordinasikan segenap anggota di Regional Sumatera, mengucapkan terima kasih kepada para Bupati, Wakil Bupati dan para kepala dinas terkait yang sudah sudah menyempatkan untuk hadir. Laoli memberikan menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini sendiri merupakan kali ketiga Apkasi memperkenalkan program AOE kepada seluruh anggotanya, sehingga space stand yang masih tersedia tinggal sedikit lagi. “Sehingga di sisa waktu yang ada, pemkab yang belum ikut serta dalam pameran bisa segera menganggarkannya,” ajaknya.
Sementara itu, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Potensi Daerah Apkasi, Syaifudin Ch Kai memaparkan secara rinci konsep pelaksanaan AOE Tahun 2018 yang mengusung tema: Meningkatkan Daya Saing Daerah Dalam Merebut Pasar Global. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kegiatan inti pameran yakni business matching, yang tahun lalu hanya berkonsentasi dengan buyer dan investor dari luar negeri, untuk tahun ini ditambah business matching lokal yang akan mempertemukan antar pemkab, baik yang memiliki keunggulan di daerahnya, maupun pemkab yang memiliki kekurangan komoditas di daerahnya. “Sehingga diharapkan dengan business matching lokal ini antar pemkab bisa bersinergi, saling mengisi antara yang lebih dan yang kurang,” imbuh Syaifuddin.
Dengan dihadiri lebih dari 10.000 pengunjung potensial yang berasal dari kalangan pelaku usaha dan investor dalam dan luar negeri setiap tahunnya, sambung Syaifuddin, AOE-18 ini dapat menjadi sarana strategis bagi para peserta untuk mendapatkan akses perdagangan dan investasi yang lebih luas. Begitu juga sebaliknya, para pebisnis dapat mengakses dan merebut peluang bisnis di daerah seluruh Indonesia secara efektif dan efisien melalui rangkaian kegiatan yang dirancang dalam Apkasi Otonomi Expo 2018.
“Tidak hanya itu, even yang telah dikenal luas oleh kalangan pelaku usaha dan investor ini, kembali akan menggelar kegiatan yang bersifat entertainment, seperti Indonesia Fashion Show yang akan menampilkan busana-busana khas daerah serta Pemilihan Putri Otonomi untuk kedua kalinya. Sedangkan konsep baru yang coba dikembang pada tahun ini ialah disediakan Zona Kuliner, yakni semacam festival kuliner yang dimiliki masing-masing daerah untuk dapat lebih dikenal di masyarakat luas,” paparnya.
Apkasi Otonomi Expo 2018 akan berlangsung pada tanggal 6 – 8 Juli 2018. Untuk tahun ini, kegiatan ini akan berlangsung di Hall 3 dan 3A Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD-Tangerang dan rencananya akan dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Kegiatan ini, diikuti oleh pemerintah kabupaten, kota, propinsi, kementerian, lembaga negara non kementerian, BUMN, lembaga donor, perusahaan swasta nasional dan multinasional, atase perdagangan luar negeri dan para pelaku Usaha/Industri Kecil Menengah. (*)