Trenggalek, Apkasi.org. Puncak HUT ke-24 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) digelar di Pantai Pondok Prigi, Trenggalek, Sabtu (8/6/2024). Tampak hadri Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dan sejumlah bupati dari berbagai daerah di Indonesia hadir langsung pada puncak peringatan di Trenggalek.
Salah satu tema yang diusung adalah mendorong pembangunan daerah yang ramah lingkungan.
[Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan saat memberikan sambutan dalam Syukuran HUT ke-24 Apkasi di Kabupaten Trenggalek, Sabtu (8/6/2024). Foto: Humas Apkasi]
Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan dalam sambutannya memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada jararan Pemerintah Trenggalek yang sudah bekerja keras menjadi tuan rumah dari seluruh rangkaian kegiatan. Sutan Riska yang juga Bupati Dharmasraya lantas menjelaskan bahwa rangkaian HUT ke-24 Apkasi di Kabupaten Trenggalek terdiri dari berbagai kegiatan.
Di antaranya malam gala dinner, dialog nasional membahas perdagangan karbon, dialog nasional women program yang melibatkan TP PKK, santunan anak yatim, grand final Pemilihan POI 2024 serta ditutup dengan kegiatan fun walk susur hutan di Desa Wisata Duren Sari Trenggalek.
“Tahun ini kami memilih Trenggalek menjadi tuan rumah karena kami melihat Trenggalek memiliki banyak inovasi sehingga sekalian bisa untuk dilakukan studi tiru. Kami di Apkasi terdiri dari 416 pemerintah kabuoaten dan semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi tuan rumah. Insya Allah di ulang tahun yang ke-25 tahun depan, tuan rumahnya adalah Kabupaten Minahasa Utara,” ujarnya.
Sutan Riska tak lupa mengajak kepada para anggota Apkasi untuk bersyukur karena sudah 24 tahun ini, Apkasi bisa eksis memantapkan peran sebagai pengubung kepentingan pemerintah daerah dan pusat. “Terima kasih juga para bupati yang berkenan hadir di Trenggalek dalam syukuran HUT Apkasi. Program-program yang dijalankan Apkasi merupakan sumbangsih dan peran aktif rekan-rekan bupati. Program-program tersebut juga merupakan bukti kebersamaan kami untuk memberikan kontribusi nyata untuk negeri ini,” imbuhnya.
[Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat memberikan sambutan dalam Syukuran HUT ke-24 Apkasi di Kabupaten Trenggalek, Sabtu (8/6/2024). Foto: Humas Apkasi]
Selaku tuan rumah, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, menekankan bahwa persoalan lingkungan sengaja diangkat menjadi tema besar dalam ulang tahun Apkasi. Nur Arifin mengatakan kabupaten sering kali dihadapkan dengan berbagai persoalan yang menyangkut lingkungan hidup. Wakil Ketua Umum Apkasi ini berujar, “Sesuai tema kita ‘Embrace The Nature, Grow Together’, kami ingin pembangunan kabupaten-kabupaten itu berkoalisi dengan lingkungan hidup, artinya kalau mau membangun ekonomi jangan lupakan sisi ekologinya.”
Menurutnya kelestarian lingkungan menjadi aset besar yang dimiliki oleh pemerintah kabupaten. Potensi tersebut tidak dimiliki oleh wilayah perkotaan dan ini menjadi keunggulan untuk dapat dimanfaatkan mendukung proses pembangunan. “Kalau dulu negara barat itu menjual produknya ke kita, tapi besok mereka akan ketergantungan ke kita, karena mereka tidak punya yang kita miliki, yaitu karbon kredit. Baik itu yang dari hutan, mangrove, soil, blue carbon dan sebagainya,” jelasnya.
Seluruh potensi karbon kredit tersebut dapat dimonetisasi untuk diperdagangkan, sebab para pelaku industri besar di luar negeri banyak yang mencari cara untuk mengkompensasi emisi karbon yang telah dikeluarkan. Namun di sisi lain Arifin mengakui perjuangan terkait isu karbon dan lingkungan membutuhkan kerja keras besama dari seluruh anggota Apkasi, sebab persoalan yang kerap didengungkan di kancah nasional dan internasional itu justru meninggalkan kabupaten.
“Seperti yang dikatakan di COP 26 net zero carbon lah bla bla, tapi kabupaten yang melakukan preservasi terhadap lingkungan hidupnya nggak pernah dapat intensif atau intensifnya kecil sekali dibandingkan bagi hasil dengan ekonomi yang destruktif,” imbuhnya.
Pihaknya mendorong kaukus di Apkasi untuk mencari cara agar bisa melakukan penghitungan maupun mengukur karbon di masing-masing kabupaten hingga melakukan pemasaran penyerapan karbon. “Hutan adanya di kabupaten, sumber mata air, mangrove dan segala macam rata-rata terletak di kabupaten. Jadi kabupaten punya potensi fiskal yang cukup besar,” kata Gus Ipin.
Di sisi lain bupati Trenggalek ini menjelaskan saat ini wilayah kabupaten mengalami problem besar terkait persoalan fiskal dan kewenangan. Disparitas kabupaten dan kota cukup kentara akibat sentralisasi sejumlah manufaktur dan jasa di wilayah kota. Ia menambahkan, “Kabupaten yang punya PAD lebih biasanya ekstraktif dan biasanya konflik dengan lingkungannya tinggi, contohnya punya tambang dan segala macam.”
[Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyonosaat memberikan sambutan dalam Syukuran HUT ke-24 Apkasi di Kabupaten Trenggalek, Sabtu (8/6/2024). Foto: Humas Apkasi]
Sementara itu Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dalam sambutannya mengucapkan selamat hari jadi kepada Apkasi yang kini telah berusia 24 tahun. “Kami melihat Apkasi benar-benar memainkan perannya, memberikan masukan dan sumbang saran kepada berbagai pihak kementerian maupun lembaga. Karena para bupati yang bergabung di Apkasi inilah yang tahu bagaimana kondisi di lapangan, sehingga ia bisa memberikan usulan-usulan program yang kongkrit. Terus berkarya untuk Apkasi,” tukasnya.
Tak lupa ia meminta kepada para Bupati yang tergabung Apkasi untuk mewujudkan suasana kondusif pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar bulan November 2024 mendatang. Ia menegaskan bahwa jelang Pilkada banyak sejumlah tantangan yang pastinya muncul di setiap daerah. Hal ini tentu harus diantisipasi bersama agar suasana yang aman dan kondusif bisa terus terjaga di Jawa Timur.
“Saya minta kepada Apkasi untuk mewujudkan suasana yang aman dan juga kondusif pada gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung bulan November mendatang,” ungkapnya sambil menambahkan stabilitas dari suasana yang kondusif harus terus dijaga. Dan hal ini sangat mungkin untuk diwujudkan melalui kuatnya sinergi dan kolaborasi yang baik antar stakeholder.
Dan Jawa Timur, jelasnya, telah terbukti mampu mewujudkan hal tersebut ketika Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg) yang dilaksanakan pada bulan Februari lalu berjalan sukses dan kondusif. Kondisi ini menjadi bukti bahwa para bupati telah mampu melaksanakan Pemilu yang kondusif dengan suasana yang aman, nyaman dan lancar.
“Suasananya pemilihan kepala daerah pada bulan bulan ini sampai nanti Bulan November sudah mulai terasa. Saya yakin Apkasi bisa turut mewujudkan Pilkada dengan sukses dan kondusif,” imbuhnya sambil menekankan Apkasi memiliki peran sentral di daerah.
Menurutnya, para bupati adalah pemimpin daerah yang mengetahui segala kondisi di lapangan. Para bupati inilah yang mengetahui solusi mengatasi persoalan di daerah. Ia pun berujar, “Bupati inilah yang mengetahui tantangan yang terjadi di lapanhan. Merekalah yang mengetahui secara persis pembangunan di daerah. Dan para bupati memiliki solusi mengatasi persoalan di lapangan.”
Secara khusus Apkasi memberikan apresiasi kepada pihak sponsor yang turut memeriahkan perayaan HUT ke-24 Apkasi di Kabupaten Trenggalek. Sutan Riska selaku Ketua Umum Apkasi memberikan sertifikat apresiasi kepada Chairman of The International Business Association (IBA) Shan Shan, sedangkan Sekjen Apkasi Adnan Purichta Ichsan (Bupati Gowa) memberikan sertifikat kepada Vice President Pemasaran PLN Icon Plus Wahyu Haris Kusuma Atmaja. Dalam kesempatan syukuran tersebut, Apkasi juga memberikan santunan kepada anak yatim yang tinggal di sekitar lokasi kegiatan. (*)