Bertempat di Kantor Kementerian Pariwisata di Gedung Sapta Pesona, Jl. Medan Merdeka Barat No. 17, Jakarta, Pengurus Apkasi (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) diterima oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, Senin (1/8). Pengurus Apkasi yang dipimpin oleh Wakil Ketua Umum, Sokhiatulo Laoli yang juga adalah Bupati Nias ingin melanjutkan kerja sama dengan Kementerian Pariwisata utamanya dalam mendorong tumbuhnya destinasi wisata baru di berbagai daerah di nusantara.
(Foto: Humas Apkasi)
Dalam kesempatan tersebut Sokiatulo Laoli memberikan laporan serta memperbarui informasi bahwa Apkasi dan Kemenpar telah ada kesepakatan dalam bentuk MoU (memorandum of understanding) yang dilakukan oleh Menpar sebelumnya dengan kepengurusan Apkasi sebelumnya pula. Sehingga menurut Sokhiatulo ini adalah momen yang tepat seiring dengan adanya restrukturisasi kepengurusan Apkasi yang baru dilantik oleh Mendagri di hadapan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada 5 Mei 2016 di Jakarta untuk meneruskan kerja sama yang sudah dimulai.
Menpar Arief Yahya pun menyambut ajakan kerja sama ini, karena pihaknya sendiri merasa terbantu dengan keberadaan Apkasi yang bisa menjadi pintu utama untuk bisa masuk dan menjangkau semua wilayah yang ada di seluruh Indonesia. “Cuma untuk membuat kerja sama ini lebih efektif, saya ingin di Apkasi ada executive director yang bisa handle ini semua,” ingat Menpar.
Menteri juga mengajak untuk berpikir realistis mengingat jumlah anggota Apkasi yang mencapai 416 pemerintah kabupaten dengan membuat skala prioritas. “Hal ini perlu dilakukan agar program yang akan kita jalankan nanti terasa manfaatnya. Coba fokuskan dan buatlah top ten untuk 3 program unggulan terlebih dahulu, yakni
pertama pemasaran, kedua pengembangan destinasi dan industri pariwisata, serta ketiga regulasi dan pemenuhan SDM. Setelah ini berhasil maka ini akan menjadi role model bagi daerah-daerah lainnya,” jelas Menpar.
Lebih lanjut Menpar menjelaskan di bidang pemasaran, program-program yang akan dibuat bisa komprehensif mulai dari branding, advertising hingga selling. Di sini Apkasi bisa mengusulkan siapa-siapa yang akan diunggulkan terkait dengan pangsa pasar yang akan dituju. Kemudian untuk pengembangan destinasi sudah ada beberapa percontohan yang telah berhasil memunculkan destinasi baru dengan dukungan prasarana dan akses transportasi yang bagus, serta keberhasilan program pengembangan 1.000 homestay yang layak dicontoh. Arief menambahkan, Kementerian juga sudah memiliki standar-standar yang bisa digunakan daerah jika ingin membangun destinasi baru, tinggal isi saja dan sesuaikan dengan kriteria-kriteria yang sudah distandarisasi.
“Di sini Apkasi bisa memainkan perannya untuk membantu anggotanya dengan syarat ada komitmen tinggi dari kepala daerahnya, kalau tidak ada komitmen tersebut lebih baik ditinggal, bikin capek saja. Untuk industri pariwisata, mencakup investasi di mana, di area mana saja, dan untuk ini Kementerian sudah punya datanya, bahkan kalau daerah perlu investor kami pun juga siap membantu untuk mencarikannya. Ambil contoh tahun lalu kita bisa membawa investasi masuk ke Indonesia sebesar US$ 1 miliar, yang poinnya adalah potensi investasi ini bisa dikerjasamakan. Dan terakhir dalam hal regulasi dan SDM ini, di mana untuk masalah SDM ini daerah jelas memerlukannya dan kita bisa bantu melalui standarisasi kurikulum, seperti desain praktek kerja buat mahasiswa dan lain-lain. Khusus soal regulasi dari Kementerian juga bisa ikut membantu menstandarisasi business environment, dan ini telah menjadi concern pemerintah kita karena Indonesia ini masih berada di peringkat 61 dunia dalam hal pelayanan yang salah satu sub pilarnya selalu terkait dengan masalah perijinan, dan masalah ijin ini kita selalu ranking 100. Kita bisa sharing apa yang menjadi kelemahan kita itu apa dan bagaimana solusinya. Untuk itu, guna merumuskan top ten ini kementerian sudah punya acuannya dan ini bisa digunakan oleh Apkasi untuk menentukan daerah-daerah mana yang akan diunggulkan berdasarkan acuan dari kementerian yang sudah ada,” papar Menpar.
Biar kerja sama lebih mengerucut, Menpar meminta dari pihak Apkasi menyiapkan executive director untuk kemudian akan dipertemukan dengan personal in charge yang ada di Kementerian Pariwisata. “Kami tentu menyambut baik ajakan kerja sama dari Apkasi ini, karena bagi kami sendiri Apkasi ini penting. Apkasi bisa menjadi satu pintu bagi kami, dalam hal mempermudah sosialisasi, seperti misalnya kalau kementerian punya strategi baru, maupun ada peraturan baru bisa segera disosialisasikan, atau misalnya akan ada pameran di
Australia bisa di-sounding dengan cepat ke daerah-daerah, dan kabupaten-kabupaten mana saja yang potensial untuk market Australia tersebut, demikian juga untuk pameran ke negara-negara lain bisa disesuaikan antara potensi dari daerah agar bisa matching dengan market di luar,” tukas Menpar. (*)