Dalam 2 Minggu, Lombok telah diguncang 3 gempa besar. Pertama kali gempa melanda Lombok dengan kekuatan 6,4 SR pada 29 Juli 2018 jam 05.47 WIB, disusul pada 5 Agustus jam 18.46 WIB mencapai 7,0 SR, kemudian pada 9 Agustus jam 12.25 WIB diterjang gempa lagi berskala 6,2 SR. Hingga Ahad (12/8/2018) telah terjadi 521 gempa susulan di Lombok.
(Kondisi Lombok paska gempa, Selasa (14/8/2018). Foto: Humas Apkasi)
Atas kejadian gempa yang bertubi-tubi ini, Lombok berduka dengan data laporan meninggal dunia sebanyak 381 jiwa, serta ribuan rumah dan bangunan yang rusak mulai ringan hingga rata dengan tanah. Kini banyak ribuan korban gempa yang hidup di tenda-tenda pengungsian.
Untuk meringankan saudara-saudara kita yang ada di Lombok, Apkasi tergerak untuk menggalang dana kemanusiaan dengan mengajak partisipasi aktif anggota pemerintah kabupaten di seluruh Indonesia. Mengingat kondisi di Lombok yang memprihatinkan, Apkasi segera menyalurkan dana yang sudah terkumpul. Bantuan yang disumbangkan terdiri dari 12 tenda komando (1 tenda pleton bisa muat 90 orang), 1.000 pcs selimut, 13 terpal ukuran 10×10 m, lotion anti nyamuk, pembalut wanita, kardus biskuit, susu UHT untuk anak, serta air mineral.
(Sekjen Apkasi, Nurdin Abdullah (kiri) menyerahkan bantuan Apkasi Peduli Lombok secara simbolis kepada Bupati lombok Utara, Najmul Akhyar, Selasa (14/8/2018) di Halaman Kantor Pemkab Lombok Utara. Foto: Humas Apkasi)
Bantuan Apkasi Peduli Gempa Lombok diserahterimakan oleh Sekjen Apkasi, Nurdin Abdullah kepada Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, Selasa (14/8/2018) di halaman Kantor Pemkab Lombok Utara sebagai Posko Induk Penanggulangan Bencana Gempa Lombok. Nurdin mewakili Apkasi menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang kini menimpa Lombok. “Bersama rekan-rekan Apkasi, hari ini kami memberikan sedikit santunan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan di Lombok. Mari kita mendoakan bersama, karena kita satu darah, darah orang Indonesia,” kata Nurdin.
Nurdin juga menambahkan bahwa Indonesia terletak di zona “ring of fire” yang berarti pertemuan antar lempeng bumi sehingga sering mengalami gempa. “Oleh karenanya kita sebagai warga Indonesia patut mempersiapkan diri sebaik mungkin jika bencana itu terjadi. Studi tentang prevention dan penanggulangan bencana seperti bangunan tahan gempa, peringatan dini berbasis teknologi merupakan ilmu yang krusial untuk meminimalisir dampak bencana,” pesan Nurdin.
Najmul pun lantas menjabat erat tangan Nurdin Abdullah sebagai luapan dan ungkapan terima kasih. “Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang dikoordinir oleh Apkasi, dan bantuan ini sangat bermanfaat dan membantu kami seluruh warga di Lombok yang terdampak musibah gempa,” balas Najmul. Najmul lantas mengajak Sekjen Apkasi dan Tim Sekretariat Apkasi untuk melihat dari dekat kondisi terkini paska gempa serta menyapa beberapa korban gempa yang mendapat perawatan medis di tenda-tenda pengungsian. (*/mz/skai)
