Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto secara resmi membuka “Pameran Industri Kreatif” yang berlangsung di Plaza Industri, Lobby Gedung Kemenperin, Jakarta pada Selasa (22/5/2018.
[Tampak Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Bupati Bantul Drs. Suharsono dan Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar selaku Koordinator Regional Apkasi Wilayah Bali, NTB dan NTT bersiap memukul gong sebagai simbolis pembukaan “Pameran Industri Kreatif” yang berlangsung di Plaza Industri, Lobby Gedung Kemenperin, Jakarta pada Selasa (22/5/2018). Foto: Humas Apkasi]
Pameran yang diikuti oleh 48 peserta dari berbagai IKM binaan Kabupaten Bantul, Sleman, Sidoarjo dan beberapa kabupaten lainnya akan berlangsung daro 22-25 Mei 2018. Pameran ini digagas oleh Pemkab Bantul, Apkasi dan Kemenperin.
Dalam sambutannya, Bupati Bantul Drs. Suharsono menjelaskan bahwa pameran ini diniatkan akan menjadi agenda tahunan untuk menjadi wadah bagi para pelaku industri kreatif, usaha kecil menengah yang terus menerus berkembang dan berinovasi. “Event ini pun menjadi wadah promosi agar produk-produk kreatif dari daerah bisa lebih dikenal lagi di pasar yang lebih luas lagi.Bagi kami sendiri yakin, bahwa ekonomi kreatif ini ini akan bisa menjadi pilar perekonomian di masa mendatang dan agar kita tidak tergantung pada potensi sumber daya alam saja,” tutur Bupati Bantul.
Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar selaku Pengurus Koordinator Regional Apkasi Wilayah Bali, NTB dan NTT yang mewakili Ketua Umum Apkasi, menekankan bahwa Apkasi berterima kasih atas dukungan dari Kemenperin khusus Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin yang memfasilitasi terselenggarannya pameran industri kreatif. “Sesuai dengan peran dan fungsi Apkasi yakni mendorong tumbuhnya perekonomian di daerah, kami akan terus menjalin kerjasama dengan semua pihak dan melakukan terobosan-terobosan seperti terselenggaranya pameran pada hari ini yang merupakan hasil kerjasama dengan Kementerian Perindustrian, Pemkab Bantul serta Apkasi,” imbuh Najmul yang sekaligus melaporkan pada bulan 6-8 Juli 2018 nanti Apkasi juga akan menggelar pameran bertajuk Apkasi Otonomi Expo di ICE BSD, Tangerang.
[Tampak Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Bupati Bantul Drs. Suharsono dan Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar selaku Koordinator Regional Apkasi Wilayah Bali, NTB dan NTT meninjau salah satu stand di “Pameran Industri Kreatif” yang berlangsung di Plaza Industri, Lobby Gedung Kemenperin, Jakarta pada Selasa (22/5/2018). Foto: Humas Apkasi]
Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyambut baik diselenggarakannya Pameran Industri Kreatif, karena barang barang industri kreatif ini umumnya menggunakan bahan bakunya lokal dan menghasilkan devisa serta bisa menyerap tenaga kerja yang banyak, sehingga Kementerian Perindustrian sesuai dengan arahan Presiden sangat mendukung kegiatan ini sebagai program unggulan yang berorientasi ekspor, berbahan baku lokal dan padat karya. “Kami yakin kalau banyak Kepala Daerah seperti Bantul yang bisa memajukan industri kreatif, maka ekspor nasional kita akan naik dan target nett ekspor di 2030 sebesar 10% dari PDB yakin akan tercapai,” ujar Menteri Airlangga.
Airlangga lantas menjelaskan bahwa terkait dengan UKM dan industri kretaif, salah satu program yang aktif didorong adalah digitalisasi produk. “Tadi saya mendengar uraian pak bupati bahwa salah satu pdoruk yang dipamerkan ini berasal dari bahan baku pisang yang semuanya bisa dijadikan inovasi sebagai produk olahan yang layak makan. Tentu ini harus naik level dengan memenuhi standar keamanan makanan itu sendiri, kemasannnya hingga kalau semua sudah siap maka harus masuk ke plaform digital. Kami mendukung platform digital ini, melalui e-smart UKM yang dengan tools ini, produk-produk Bantul tidak hanya dikenal oleh masyarakat sekitarnya saja, tapi bisa go regional bahkan global.
Dukungan platform digital Kemenperin ini, lanjut Menteri Airlangga, nantinya Dirjen IKM akan memfasilitasi agar SDM dan pelakum IKM di daerah bisa memposting ke dalam sistem yang sudah disiapkan. “Yang penting itu adalah warehouse database-nya, sistem logistiknya. Kalau dahulu itu modelnya jualan grosiran, maka dengan perkembangan smartphone yang kini sudah mencapai lebih dari 14o juta maka market itu bergeser menjadi lebih individual, mereka ini ingin produk spresial dan ini hanya bisa dideleveri melalui sistem online, sehingga perkembangan digital di tanah air ini diharapkan bisa membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya, bukan malah mengurangi lapangan kerja,” tuturnya.