Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam menciptakan sumber daya manusia andal, untuk membawa Indonesia berkompetisi di dunia internasional. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur, SE., M.Si saat memberikan kuliah perdana Program Pascasarjana Unpad, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (19/09).
Dalam kesempatan tersebut, Asman pun menyebutkan bahwa untuk menghadapi persaingan internasional, sumber daya manusia Indonesia termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) haruslah memiliki standar internasional. Saat ini ia pun tengah berupaya untuk meningkatkan kualitas dari ASN yang ada, diantaranya melalui kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Selain itu, kedepannya perekrutan ASN pun akan diprioritaskan pada lulusan terbaik perguruan tinggi berpredikat Cumlaude.
Kondisi yang terjadi saat ini, ASN masih didominasi pada orang yang berkemampuan administrasi, belum banyak tenaga ahli di sektor-sektor tertentu. “Kedepan, tantangan yang paling berat adalah menciptakan tenaga-tenaga ahli di bidangnya. Karena sekarang hampir 60%, aparatur sipil negara itu kemampuannya administratif,” ungkap Asman.
Lebih lanjut Asman mengungkapkan, setidaknya ada dua hal yang akan ia tanamkan pada ASN. Pertama adalah semangat kewirausahaan. Semangat kewirausahaan yang harus dimiliki meliputi tidak gampang menyerah, inovatif, kompetitif, dan selalu ingin memberikan nilai tambah yang besar. Hal kedua yang akan ia tanamkan pada ASN adalah semangat melayani. “Tidak boleh lagi aparatur sipil negara itu menjadi penguasa, merasa menjadi pejabat. Aparatur sipil negara itu harus mempunyai sifat melayani ,” ujarnya.
Selain itu, untuk menghadapi persaingan internasional, ada dua hal yang menjadi fokusnya, yaitu penerapan sistem IT di setiap aktivitas pemerintahan (e-Government) dan perbaikan layanan publik. Ia pun mendorong Unpad untuk dapat melakukan dua hal tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad mengungkapkan bahwa dalam penerapan IT, Unpad telah memiliki sistem e-office, aplikasi Unpad Mobile, dan e-learning yang sudah digunakan oleh civitas academica Unpad. Sementara terkait peningkatan pelayan publik, Unpad pun telah mengembangkan Pusat Pelayanan Terpadu. “Ini salah satu dorongan dari reformasi birokrasi,” ujar Rektor.
Mahasiswa baru Pascasarjana Unpad tahun 2016 berjumlah 1.403 orang terdiri dari 318 mahasiswa program Doktor, 868 mahasiswa program Magister, dan 217 mahasiswa program Spesialis-1. (*)