Konsep smart city untuk diterapkan di kabupaten/kota di seluruh Indonesia makin mengerucut. Kali ini Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tjahjo Kumolo memberikan dukungan penuh saat menutup Indonesia Smart City Forum (ISCF) 2016 di Bandung, Sabtu (3/9).
(Berita: Republika. Foto: PojokSatu. Salah satu stand di pameran Indonesia Smart City Forum di Trans Luxury Hotel Bandung, Jumat (2/9).
)
Tjahjo menyambut baik konsep smart city diterapkan di seluruh kabupaten/kota se-Indonesia. Karena, smart city dinilainya sebagai konsep penataan kota secara terintegrasi. Sehingga, penggunaannya di daerah akan semakin mempermudah dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. “Konsep penataan ini yang Presiden Jokowi inginkan. Pola pikir para kepala daerah itu harus diubah, pembangunan itu tidak hanya 5 atau 10 tahun saja,” ujar Tjahjo.
Tjahjo mengatakan, telah melihat berbagai konsep penataan kota di berbagai daerah. Hasilnya, ia menemukan bahwa kunci keberhasilan penataan kota terletak pada sinergitas antar lembaga. Begitu pula dengan smary city ini.
Kuncinya, kata dia, adalah adanya sinergi antarkota antarwilayah untuk membangun sebuah jaringan pembangunan yang terkonsep. Ia pun, menekankan pentingnya keberanian para kepala daerah untuk berinovasi. Smart city, kata dia, bertujuan untuk menciptakan perencanaan dan pengembangan kota yang layak huni. Selain itu, untuk meningkatkan produktivitas daerah dan daya saing daerah untuk berkompetisi di tingkat global.
Smart city, menurut Tjahjo, melingkupi berbagai dimensi kecerdasan, yakni ekonomi, mobilitas, lingkungan, pemerintah, kehidupan, dan orang. Kesemua dimensi tersebut dinilai harus berjalan berdampingan. Hal ini merupakan bagian dari tujuan otonomi daerah.
Pemerintah pusat, imbuh Tjahjo, tengah berupaya untuk memperbaharui tata kelola pemerintahan. Kemendagri, telah bekerja sama dengan beberapa lembaga, seperti KPK, BPKP, dan Bappenas untuk segera menyiapkan e-planning. Tujuannya agar kebutuhan seluruh kabupaten/kota se-Indonesia dapat terpenuhi dengan baik dengan sistem yang baru.
4 Kesepakatan Smart City ISCF 2016
(Berita: Detikcom. Foto: IG @ridwankamil. Sebanyak 22 walikota/bupati kemarin melaksanakan MOU untuk mendapatkan hibah Smartcity apps dari Kota Bandung di acara Indonesia Smart City Forum.)
Sementara itu kesimpulan kegiatan ISCF 2016 disampaikan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil selaku tuan rumah rumah di Balroom The Trans Luxury Hotel, Bandung, Sabtu (3/9/2016). Menurut Kang Emil, begitu Wali Kota Bandung ini disapa, ada 4 (empat) hasil kesepakatan, yakni:
- Integrasi konsep dan platform smart city sebagai fondasi Indonesia Smart Nation.
- Kolaborasi antar pemerintah daerah untuk saling bersinergi dalam pembangun smart city di wilayah masing-masing.
- Memfasilitasi peningkatan sinergi ABGC (Academic, Business, Governmenrt, Community) oleh pemerintah guna mewujudkan smart city.
- Berbagi pakai aplikasi untuk mempercepat dan mengefisienkan pembangunan smart city melalui tempat penyimpanan (repository) nasional.
Atas terselenggaranya kegiatan ISCF 2016 ini, Tjahjo memberikan apresiasi mendalam. Ia pun berharap daerah-daerah yang belum melek smart city bisa terpacu semangatnya untuk berinovasi. “Untuk smart city memang belum semua daerah. Yang menonjol baru Bandung Surabaya, Makassar, Semarang. Makanya kalau ada penghargaan paling ya daerahnya itu-itu saja,” ujar Tjahjo.
Dari 500 lebih daerah di Indonesia, Tjahjo berharap semakin banyak daerah yang bisa melahirkan inovasi-inovasi baru berbasis smart city. “Minimal satu daerah itu satu aja inovasi kecil. Misalnya mengatasi sampah, mengatasi kematian ibu hamil, atau apa saja untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya. (*)