Jakarta, Apkasi.org. Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) menyediakan 5.000 kuota beasiswa bagi putra-putri daerah berprestasi yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN) dalam program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah. Bupati Bandung yang juga sebagai Wakil Ketua APKASI Dadang Supriatna mengatakan beasiswa tersebut diperuntukkan untuk putra-putri terbaik daerah untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045.
“Dengan kuota sebanyak 5.000 beasiswa, putra-putri terbaik daerah tentunya akan secara maksimal diserap melalui program tersebut sebagai upaya mempersiapkan Indonesia Emas 2045,” ujar Dadang dalam rapat koordinasi bagi para Koordinator Wilayah (Korwil) dalam rangka mempertajam tindak lanjut “Program Beasiswa Indonesia Emas untuk Daerah” bersama dengan 21 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia. Kegiatan berlangsung di Ballroom Apkasi, Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Mewakili Dewan Pengurus Apkasi tampak hadir Wakil Ketua Umum Dadang Supriatna (Bupati Bandung), Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Apkasi Ir. Zahir (Bupati Batubara), Dewan Pembina Apkasi Sokhiatulo Laoli, Direktur Eksekutif Apkasi Sarman Simanjorang dan Staf Khusus Bidang Pendidikan Himmatul Hasanah.
Sementara itu para Korwil yang hadir di antaranya; Prob. Kepri (Kab. Natuna), Prof. Jambi (Kab. Kerinci), Prov. Bangka Belitung (Kab. Bangka), Prov. Kalimantan Tengah (Kab. Kotawaringin Timur), Prov. Sulawesi Tenggara (Kab. Buton Utara), Prov. Jawa Timur (Kab. Jember) dan Prov. Sumatera Selatan (Kab. OKI).
Seperti diketahui, Apkasi pada 08 Agustus 2028 telah menandatangani nota kesepakatan bersama dengan mitra Perguruan Tinggi Negeri dalam pengadaan beasiswa. Adapun ke-21 PTN tersebut, di antaranya:
- Universitas Indonesia (UI) – Jakarta
- Universitas Gadjah Mada (UGM) – Yogyakarta
- Institut Teknologi Bandung (ITB) – Bandung
- Institut Pertanian Bogor (IPB) – Bogor
- Universitas Padjadjaran (Unpad) – Sumedang
- Universitas Diponegoro (Undip) – Semarang
- Universitas Hasanuddin (Unhas) – Makassar
- Universitas Brawijaya (Unibraw) – Malang
- Universitas Sumatera Utara (USU) – Medan
- Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) – Surabaya
- Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) – Solo
- Politeknik Keuangan Negara STAN – Tangerang Selatan
- Universitas Negeri Malang
- Universitas Negeri Semarang
- Universitas Negeri Jakarta
- Universitas Negeri Yogyakarta
- Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) – Purwokerto
- Universitas Pendidikan Indonesia – Bandung
- Universitas Pattimura – Ambon
- UPN Veteran Yogyakarta
- Universitas Malikussaleh Aceh
Di sela-sela kegiatan, dilakukan penandatangan PKS antara Apkasi dengan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara selaku mitra kerja yang bertugas melakukan monitoring dan evaluasi “Program Beasiswa Indonesia Emas untuk Daerah”.
Lebih lanjut, Dadang juga memberikan gambaran luas tentang upaya Apkasi dalam meningkatkan kualitas SDM dan pendidikan daerah melalui berbagai program strategis, di antaranya memberikan Pelatihan Matematika dan Bahasa Inggris cepat dan menyenangkan bagi 200.000 guru di Indonesia, menyediakan beasiswa ke luar negeri, dan beasiswa ke Timur-Tengah.
Ia pun menjelaskan, kenyataan di daerah angka harapan lama sekolah dengan rata-rata lama sekolah belum berbanding lurus. Hal ini membuat program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah penting diadakan sebagai bentuk dukungan dan tanggung jawab pemerintah dalam memfasilitasi pengembangan keterampilan dan akademik putra-putri daerah.
Dadang menjelaskan, program beasiswa ini juga hadir sebagai respon Apkasi untuk mengurangi kesenjangan pendidikan antardaerah serta dan menjawab tuntutan era globalisasi yang menuntut generasi muda menguasai keterampilan teknologi. Selain itu, ia pun kembali mengusulkan agar pengelolaan SMA dikembalikan kembali kepada pemerintah kabupaten/kota sehingga dapat mengurangi kendala pemerintah daerah dalam menaikkan kualitas pendidikan masyarakat di daerahnya.
“Mengulas dari berbagai data yang ada, pada dasarnya partisipasi masyarakat untuk menempuh pendidikan tinggi di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan meskipun ada kesenjangan antar daerah dalam menyediakan pendidikan tinggi di daerahnya sehingga belum merata, salah satu contohnya di Kabupaten Bandung,” imbuhnya.
Bupati yang akrab disapa Kang DS tersebut menjelaskan masyarakat Kabupaten Bandung menunjukkan animo yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan tinggi, tetapi kendala ekonomi sering menjadi hambatan.
[Waketum Apkasi, Dadang Supriatna yang juga Bupati Bandung. Foto: Humas Apkasi]
“Saya menganggarkan kuota beasiswa pendidikan untuk masuk ke perguruan tinggi sebanyak 85 orang pada tahun 2022, tetapi yang daftar dalam satu minggu mencapai 1.300 orang. Lalu pada tahun 2023 ditingkatkan lagi kuotanya menjadi 125 penerima beasiswa, tetapi yang mendaftar hampir 3.000 orang. Maka dari itu, pemerintah harus hadir dan kami di Kabupaten Bandung kembali menambah kuota menjadi 250 beasiswa pada 2024,” jelasnya.
Kang DS juga berharap langkah yang sama dapat dicontoh oleh para kepala daerah lainnya di seluruh Indonesia agar dapat memberikan kesempatan melanjutkan pendidikan bagi putra-putri daerah yang berprestasi.
“Tentu menjadi sebuah ironi jika pendapatan daerahnya tinggi, tapi masih ada putra-putri daerah bibit unggul dan berprestasi yang ternyata belum mendapatkan kesempatan pendidikan yang tinggi. Padahal di sisi lain, merekalah yang mungkin di masa depan bisa membuka peluang peningkatan pembangunan di daerah,” tambahnya.
[Dewan Pembina Apkasi Sokhiatulo Laoli . Foto: Humas Apkasi]
Sementara itu, Dewan Pembina Apkasi Sokhiatulo Laoli mengungkapkan tentang permasalahan serius dalam kesenjangan pendidikan di Indonesia, terutama di luar pulau Jawa. Faktor-faktor seperti keterbatasan akses ke lembaga pendidikan tinggi dan kurangnya guru telah mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di daerah.
“Saya mengapresiasi program-program Apkasi yang telah berjalan selama tujuh tahun terakhir, terutama dalam bidang pendidikan, dan semoga Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah ini dapat berjalan sukses atas kerja sama antara anggota Apkasi, mitra kerja, PTN, dan kementerian terkait,” ujarnya sambil menambahkan dengan kuota 5.000 beasiswa, Sokhiatulo juga berharap program tersebut dapat menciptakan putra-putri terbaik daerah yang akan menjadi agen perubahan dalam pembangunan daerah di masa depan.
[Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Apkasi Ir. Zahir. Foto: Humas Apkasi]
Sementara itu, Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Apkasi Ir. Zahir mengatakan rapat koordinator yang dilaksanakan kali ini sangat penting karena setiap Korwil Apkasi harus mendengarkan ini dan harus merespon dengan cepat. “Ini seperti rapat pembahasan yang pagunya sudah ada dan beasiswa ini akan diberikan kepada perguruan tinggi negeri yang sudah bekerjasama dengan Apkasi kepada para korwil-korwil ini. Korwil-korwil ini harus segera menentukan mana saja dan mengambil berapa kuotanya,” katanya.
Zahir juga mengatakan bahwa kita patus bersyukur, kuota beasiswa ini telah mengalami proses yang panjang, sehingga Apkasi bersama mitra kerja Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara bersama 21 PTN telah menandatangani MoU. “Ke depan kita akan berupaya yang akan bekerjasama dengan Apkasi tidak hanya 21 PTN, tapi bisa mencapai 30 PTN atau lebih, juga tidak hanya perguruan di dalam negeri, namun tidak menutup kemungkinan perguruan di luar negeri,” tukasnya. (*)