
Jakarta, Apkasi.org. Dalam rangka membekali pengetahuan kepada pejabat di pemerintahan daerah, baik kepala daerah bupati/walikota serta anggota DPRD perihal wawasan makro ekonomi Bank Indonesia Instititute (Bins) kembali menggelar program unggulan Economic Leadership for Regional Government Leaders (REL) Angkatan V-2019. Pembukaan kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Kebon Sirih, Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (30/10/2019). REL Angkatan ke-5 ini akan berlangsung selama 3 hari dari 30 Oktober 2019 hingga 1 November 2019.
Dalam kegiatan ini Bins menggandeng Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Asosiasi DPDR Kota Seluruh Indonesia (Adeksi), Asosiasi DPDR Kabupaen Seluruh Indonesia (Adkasi) dan Lembaga Ketahanan Nasional RI (Lemhannas). Dari Apkasi tampak hadir selaku peserta REL angkatan ke-5 ini, di antaranya: Anang Syakhfiani (Bupati Tabalong), Bambang M. Yasin (Bupati Dompu), Eddy Keleng Ate Berutu (Bupati Dairi), Eko Purnomo (Bupati Wonosobo), I Nyiman Suwirta (Bupati Klungkung), Indah Putri Indriani (Bupati Luwu Utara), Irna Narulita (Bupati Pandeglang), Hj. Mundjidah Wahab (Bupati Jombang), Hj. Suwarti (Wakil Bupati Musi Rawas), dan Wan Zuhendra (Wakil Bupati Kepulauan Anambas).
Dalam sambutannya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengaku sangat senang bahwa program REL ini masih bisa terus berlangsung. “Saya masih ingat bagaimana dulu susahnya waktu program ini pertama kali digagas. Alhamdulillah masih bisa kita laksanakan dan lebih dari itu alumni-alumni program ini bisa kita saksikan bagus baanget hasilnya, tidak hanya bisa mengampu pimpinan-pimpinan daerah tapi juga terus bahkan sejumlah di antaranya beberapa bupati dan walikota berhasil menjadi gubernur, dan saya ucapkan selamat kepada alumni-alumni yang telah berhasil. Motto kami adalah menciptakan pemimpin-pemimpin yang memang berkualitas di daerah maupun di nasional,” katanya.
Perry setengah berpromosi mengatakan,”Bapak dan ibu boleh mengikuti program lain, tapi program yang dirancang Bank Indonesia Institute ini memang beda. Pertama, dari pesertanya yang betul-betul kita upayakan membentuk sinergitas, ada bupati, ada walikota baik dari Jawa maupun luar Jawa, ditambah sekarang ada DPRD dan kita gabung dengan para Kepala BI di daerah. Kedua, dari substansinya juga berbeda dengan mengedepankan materi permasalahan-permasalahan di daerah yang dihadapi para kepala daerah tapi pemecahannya masalahnya diupayakan lintas sektor dan dengan pendekatan konsep yang benar dan bagaimana kemudian merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi dan keuangan di daerah. Tujuannya untuk membantu bapak-ibu maju terus, mengatasi masalah dan dengan kebijakan-kebijakan yang jitu dan alhamdulillah membawa keberkahan dari masyarakat, dan insya Allah bapak-ibu akan terus dipilih,” seloroh Perry yang disambut tepuk tangan meriah.
Pembeda yang ketiga, tambah Perry, dari sisi pendekatannya, di mana program ini akan dijalankan secara fun, jadi paket komplit, ya permasalahannya kompleks, substansinya sangat berkualitas tapi dikemas secara fun, melalui role play dan games. “Sehingga nanti boleh saja di games akan ada peserta yang Bupati memerankan jadi DPRD, sebaliknya yang DPRD jadi walikota, ada yang jadi gubernur, ada yang jadi presiden sehingga selain fun peserta juga bisa merasakan the other part dari masing-masing koleganya. Tujuannya tidak hanya leadershipnya yang disentuh, tapi juga networkingnya, prinsipnya banyak silaturahim akan banyak mendatangkan rejeki,” imbuhnya. (*/Foto: Humas Apkasi)