
Kualitas dan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) menjadi isu penting jika Indonesia ingin berbuat banyak di tengah persaingan global yang kian ketat. Menjawab kendala klasik biaya pendidikan tinggi yang dikeluhkan oleh sebagian masyarakat, pemerintah akan membuka pintu akses selebar-lebarnya bagi putra-putri Indonesia yang ingin meneruskan ke jenjang pendidikan lebih tinggi untuk mendapatkan dukungan finansial melalui jalur beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Hal ini diungkapkan Presiden Joko Wodido (Jokowi) dalam rapat terbatas dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja di Kantor Presiden, Jakarta, (7/2/17)
(Sumber: Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi menyatakan bahwa saat ini SDM dengan kualifikasi pendidikan tinggi di Indonesia hanya 7,2% dari angkatan kerja. Jumlah tersebut sangat jauh tertinggal dengan negara-negara lain di dunia. Presiden Jokowi meneruskan bawah angka patut menjadi perhatian karena masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Malaysia yang sudah mencapai 20,3% atau negara-negara OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) sebesar 40,3%. “Untuk itulah Pemerintah akan kerja lebih fokus pada upaya membuka kesempatan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, melalui optimalisasi pemberian beasiswa LPDP,” ujar Presiden Jokowi.
Bahkan berdasarkan data yang diterima Presiden Jokowi, jumlah insinyur per satu juta penduduk Indonesia hanya 2.671 orang. Angka tersebut lebih rendah dari Malaysia yang mencapai 3.333 insinyur, Vietnam dengan 9.037 insinyur, dan Korea Selatan yang memiliki 25.309 insinyur. Oleh karena itu, Presiden mengingatkan pentingnya investasi pembangunan SDM yang fokus, tepat, dan terarah sebagai modal bangsa untuk bersaing dengan negara-negara lain di dunia.
“Saya ingin menekankan bahwa investasi di bidang SDM, termasuk melalui pemberian beasiswa pendidikan tinggi maupun pendanaan riset merupakan investasi yang sangat penting bagi negara kita untuk maju di masa yang akan datang,” tambah Presiden Jokowi yang lantas meminta kepada para jajarannya untuk lebih mengoptimalkan LPDP, utamanya sebagai instrumen pemerataan kesempatan bagi anak-anak bangsa berprestasi di seluruh pelosok Nusantara dan juga investasi pengembangan SDM yang sejalan dengan prioritas pembangunan Tanah Air.
Presiden Jokowi memberi arahan, “Program beasiswa LPDP harus betul-betul fokus untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dalam bidang keilmuan yang menjadi unggulan dan prioritas kita, baik di sektor maritim dan kelautan, sektor energi, sektor pangan, serta sektor industri manufaktur sampai dengan sektor pengembangan ekonomi kreatif.”
LPDP sendiri telah melakukan pengelolaan sebagian alokasi dana pendidikan APBN dengan mekanisme pengelolaan dana abadi yang kemudian disalurkan dalam bentuk beasiswa untuk menempuh pendidikan S2 ataupun S3. LPDP saat ini telah menyalurkan beasiswa kepada 16.295 orang, yang terdiri 8.406 penerima beasiswa dalam negeri dan 7.889 penerima beasiswa luar negeri. Bagia masyarakat yang ingin tahu lebih jauh mengenai LDPP bisa mengkases melalui situs resminya: www.lpdp.kemenkeu.go.id (*)