Di Tengah Isu Perdagangan Ilegal Satwa Liar, Kabupaten Siak Jadi Tuan Rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Nasional 2016

Kabupaten Siak resmi ditunjuk menjadi tuan rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Nasional. Kabar ini menyusul setelah Surat Keputusan (SK) Taman Nasional Zamrud ditandatangani oleh Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya. 

Siak

(Berita: JawaPos)

Penunjukan Siak sebagai tuan rumah HLH sedunia dibenarkan Sekjen KLHK, Bambang Hendroyono, Rabu (17/5). Secara resmi surat penunjukan Siak juga sudah dikirim ke pihak Pemkab. ”Benar sekali (Surat sudah dikirim ke Pemkab Siak),” tegas Bambang.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati tiap tanggal 5 Juni. Namun untuk tingkat Nasional tahun ini, Pemerintah Indonesia melalui KLHK akan memundurkan jadwal beberapa minggu setelahnya. ”Rencananya akan digelar tanggal 23 Juli 2016 di Siak,” kata Bambang.”Sekaligus launching TNZ,” tambahnya.

Dijadwalkan peringatan puncak HLH sedunia tingkat Nasional ini, dihadiri langsung Presiden Joko Widodo. “Kita berharap Bapak Presiden bisa hadir. Namun bila berhalangan, mungkin yang hadir Menteri LHK saja,” kata Bambang. Menteri Siti Nurbaya, ungkap Bambang, beberapa waktu lalu sudah menyampaikan penunjukan Siak sebagai tuan rumah HLH sedunia tingkat Nasional pada Plt Gubernur Riau, Andi Rachman. ”Bu Menteri LHK sudah bertemu Gubernur Riau di Istana dan sudah diinfokan KLHK akan fokus ke Kabupaten Siak (persiapan HLH sedunia),” ungkapnya.

Bupati Siak Syamsuar mengaku bersyukur Siak dipercaya sebagai tuan rumah HLH sedunia 2016 tingkat Nasional. Pihaknya juga telah menggelar rapat persiapan. Terlebih lagi akan dilakukan bersamaan dengan launching TNZ.

”Kami berterimakasih atas kepercayaan pada Siak untuk menjadi tuan rumah HLH sedunia tingkat Nasional,” kata Syamsuar sambil menambahkan, ”Selain itu juga terimakasih Ibu Menteri telah menetapkan perubahan fungsi suaka margasatwa danau pulau besar/danau bawah dan hutan produksi Tasik Serkap menjadi Taman Nasional Zamrud sesuai SK 350/MenLHK/Setjen/OLA/5/2016 tanggal 4 Mei 2016.”

United Nations Environment Programme (UNEP), program lingkungan PBB, mengangkat isu “Tanpa Kompromi dalam Memerangi Perdagangan Ilegal Satwa Liar” sebagai isu utama Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) 2016. Hari Lingkungan Hidup atau World Environment Day (WED) merupakan salah satu kampanye global terbesar terkait pelestarian lingkungan hidup. WED bertujuan untuk menginspirasi setiap orang di bumi mengambil tindakan dalam melestarikan lingkungan hidup. WED diperingati setiap tanggal 5 Juni.

Hal yang berbeda pada WED 2016, bila biasanya logo akan dibuat berbeda tiap tahunnya, maka kali ini UNEP membuat logo khusus untuk peringatan WED yang akan digunakan secara berkesinambungan. Logo tersebut berupa fingerprint (sidik jari) yang berada dalam sebuah lingkaran. Lingkaran ini mengiaskan sebuah dunia. Sedangkan warna-warni dalam gambar sidik jari mewakili keragaman, tidak hanya manusia tetapi juga ekosistem di dunia.

logo-hari-lingkungan-hidup-sedunia-2016

Sidik jari juga merepresentasikan individualitas. Sehingga dengan logo tersebut diharapkan menjadikan World Environment Day sebagai kekuatan inspiratif dari tindakan individu yang secara kolektif akan menjadi kekuatan yang besar dalam melakukan perubahan positif terhadap kehidupan di bumi.

Dalam memperingati WED 2016, logo Hari Lingkungan Hidup tersebut disandingkan dengan tema Hari Lingkungan Hidup 2016, “Go Wild for Life“.

Di Indonesia sendiri, lebih dari 270 spesies hewan telah terancam punah dengan status Critically Endangered dan Endangered.

Dari jumlah tersebut, hewan dari kelas mammalia menduduki peringkat tertinggi dengan jumlah spesies yang terancam mencapai 91 spesies. Disusul oleh beraneka jenis burung (Aves) dengan jumlah spesies terancam mencapai 56 spesies, Malacostraca (26 spesies), Actinopterygii atau ikan bersirip kipas (19 spesies), Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan (16 spesies), Insekta, Anthozoa, dan Reptilia (masing-masing 14 spesies), serta Amphibia (12 spesies).

Beberapa dari ratusan hewan langka di Indonesia itu antara lain:

  1. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
  2. Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri)
  3. Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris)
  4. Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas)
  5. Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)
  6. Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi)
  7. Elang Flores (Nisaetus floris)
  8. Rusa Bawean (Axis kuhlii)
  9. Burung Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis)
  10. Katak Merah (Leptophryne cruentata)
  11. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
  12. Celepuk Siau (Otus siaoensis)
  13. Burung Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni)
  14. Gagak Banggai (Corvus unicolor)
  15. Tarsius Siau (Tarsius tumpara)
  16. Beruk Mentawai (Macaca pagensis)
  17. Gajah Sumatera (Elephas maximus)
  18. Orangutan Sumatera (Pongo abelii)
  19. Simakobu (Simias concolor)
  20. Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea)

Mari sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2016 dengan tekad untuk memerangi perdagangan ilegal satwa liar. Go Wild for Life. (*)