Labuan Bajo, Apkasi.org. Koordinator Apkasi Wilayah NTT melaksanakan rapat koordinasi (rakor) bertempat di Kantor Bupati Manggarai Barat, Labuan Bajo, Selasa pagi (10/09/2024). Rakorwil ini dihadiri oleh Pj Bupati Manggarai Timur, Sekda Ngada dan Kepala Dinas Pendidikan serta Dinas terkait lainnya se-Propinsi NTT.
[Mewakili Bupati Manggarai Barat Selaku Korwil Apkasi Provinsi NTT, Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng memberikan sambutan dalam rakor Apkasi di Labuan Bajo NTT, Selasa pagi (10/09/2024). Foto: Humas Apkasi]
Dalam sambutannya, Korwil NTT, Bupati Manggarai Barat yang diwakili oleh Wakil Bupati, Yulianus Weng, menyatakan sangat senang dapat melaksanakan rakor ini bersama dengan Bupati se-Nusa Tenggara Timur atau yang mewakili. “Hal ini menjadi bukti bahwa Pemerintah Kabupaten se-NTT sangat kompak dalam mendukung kegiatan-kegiatan Apkasi,” katanya. Wabup Yulianus menambahkan sosialisasi program-program Apkasi kepada anggota Korwil NTT sangat dibutuhkan agar mereka mengetahui apa yang sudah dilakukan Apkasi untuk anggotanya.
Pada Rakorwil ini, Apkasi memaparkan beberapa program unggulan seperti Beasiswa Indonesia Emas Daerah (BIED). Dalam sambutannya, Dewan Pembina Apkasi, Sokhiatulo Laoli, menyampaikan bahwa program BIED ini merupakan upaya Apkasi untuk meningkatkan kapasitas SDM daerah untuk bisa menaljutkan pendidikan di jenjang Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terkemuka. Melalui kerjasama dengan lebih dari 21 PTN terkemuka Indonesia, anggota Apkasi berhak mendapatkan kuota masuk PTN melalui jalur khusus.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pendidikan Apkasi, Himmatul Hasanah, menjelaskan bahwa sebagaimana diketahui bahwa negara Indonesia masih terdapat banyak permaslahan krusial terkait kesenjangan bidang pendidikan baik karena faktor sosial, ekonomi, maupun geografi yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Data Dukcapil pada tahun 2022 menjelaskan dari 275 juta jiwa di Indonesia hanya 6,41 % yang mengenyam pendidikan tinggi, dengan rincian D3 sebanyak 1,28 %, S1 sebanyak 4,39 %, S2 sebanyak 0,31 % dan S3 hanya sebanyak 0,02%.
Padahal, masih menurut Himmatul bahwa proses pendidikan ini merupakan manifestasi pembangunan dalam membekali ketrampilan dasar SDM daerah untuk berkembang dan memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional. Ia berujar, “Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah baik dalam negeri maupun luar negeri ini diharapkan menjadi agenda jangka panjang menuju Indonesia Emas tahun 2045 untuk mempersiapkan siswa siswi terbaik yang bersiap menjadi agent of change atau agen perubahan di Indonesia dan khususnya di daerah asal masing-masing siswa tersebut.”
Himmatul juga menginformasikan, adapun 21 PTN yang telah menjalin kerja sama dengan Apkasi telah memberikan kesempatan dan kepercayaan bagi daerah untuk mengalokasikan kuota sebanyak lima ribu (5000) putra putri terbaik daerah untuk menempuh pendidikan tinggi di dalam negeri dan dua ratus (200) kuota beasisiwa luar negeri ke Tiongkok serta dua ratus (200) kuota ke Mesir.
[Mewakili Direktur Eksekutif Apkasi, Divisi Program Apkasi Syaifudin Chaidir memberikan paparan program Apkasi 2024 di sela-sela kegiatan rakor Apkasi di Labuan Bajo NTT, Selasa pagi (10/09/2024). Foto: Humas Apkasi]
Dalam Rakorwil ini juga, mewakili Direktur Eksekutif Apkasi yang berhalangan hadir, Kepala Divisi Program Apkasi Syaifudin Chaidir memaparkan sejumlah program kerja yang telah dilaksanakan dan program apa yang akan dilakukan mulai September s/d Desember 2024. Syaifudin juga menambahkan beberapa Rekomendasi Rakernas XVI Apkasi Tahun 2024 yang akan disampaikan kepada Kementerian/Lembaga terkait. “Serta tak lupa kami menginformasikan bahwa Apkasi kini telah memiliki kantor sekretariat yang sifatnya permanen di Kawasan Mega Kuningan Jakarta. Ini penantian lama kita bersama, dan silahkan mampir bagi rekan2 ASN yang sedang bertugas ke Jakarta. Beberapa ruangan bisa dimanfaatkan untuk rapat-rapat kecil, silahkan dimanfaatkan,” imbuhnya. (*)