Cegah Harga Sembako Naik Tidak Wajar, Mendagri Minta Daerah Efektifkan TPID

Tingginya harga sembako dan daging selama bulan Ramdhan dan menjelang lebaran, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengintruksikan semua aparatur pemerintah daerah (pemda), mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota untuk melakukan pemantauan sejak dini.

Bupati Muara Enim Muzakir Sai Sohar

(Berita: Otonominews. Foto: MuaraEnimKab. Tampak Bupati Muara Enim Muzakir Sai Sohar saat membuka Pasar Bedug, yang hanya buka saat bulan Ramadan)

Menurut Tjahjo, sejak hari pertama Ramadhan, harga sembako yang sudah merangkak naik meliputi, bawang merah, cabai, telor, ayam potong dan daging. “Instruksi Bapak Presiden memang harus mencermati. Ada lima hal, satu harga bawang merah, kedua cabai, ketiga daging, keempat daging ayam, kelima telur. Tadinya beras, tapi beras sudah,” beber Tjahjo di kantornya, Jakarta, Rabu (8/6/16).

Dia juga meminta daerah agar menjaga distribusi yang masuk ke pasar tradisional, sehingga saat muncul gelagat masalah harga maupun barang di pasar agar segera berkoordinasi dengan daerah lain.

Terkait masalah harga kebutuhan pokok yang mulai merangkak naik sejak awal ramadhan tahun ini, pihaknya mengaku sudah membahas dengan ketua asosiasi gubernur, bahwa sepanjang kenaikan masih 10-12 persen masih bisa di maklumi, mengingat setiap bulan ramdahan dan lebaran kenaikan harga kebutuhan pokok rutin terjadi.

“Namun kalau sampai 15 persen lebih bisa ada operasi pasar. Bisa dari Bulog atau Pemda,” tambah Tjahjo.

Saat ini, lanjut Tjahjo, koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat sudah berjalan. Masing-masing daerah juga sudah melakukan pantauan ke lapangan. Masalahnya ada pada daerah yang secara geografis sulit dijangkau, misalnya kabupaten/kota kepulauan.

Hasil perbincangan bersama Menteri Perdagangan Thomas Lembong kemarin, imbuh Tjahjo, pihaknya sepakat untuk memperkuat dinas perdagangan di daerah. Mata rantai soal kenaikan harga barang ini juga harus selesai, termasuk bagaimana mensosialisasikannya ke masyarakat.

“Kami paham selalu ada kenaikan harga seperti daging, telur, ayam, bawang dan cabe jelang lebaran. Kecenderungannya memang begitu, tapi ini sudah menjadi isu politik,” ujar Tjahjo.

Tjahjo juga mengingatkan, selain menjaga ketersediaan kebutuhan pokok, pemerintah harus melakukan pengendalian inflasi dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi. Apalagi, inflasi yang disebabkan karena volatile food atau barang kebutuhan pokok. Itu menjadi perhatian pusat sampai daerah.

“Pemda juga harus mengefektifkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memantau ketersediaan, kelancaran distribusi dan perkembangan harga,” tambah dia. (*)

About Humas 917 Articles
Apkasi (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) OFFICE: The Bellagio Boutique Mall Lt. 2 Unit OL3-01.02 & OL3-31.32 Jl. Mega Kuningan Barat No. 3 Blok E4, Jakarta Selatan, 12950 Phone: 021-3002-9703 Fax: 021-3002-9704 Email: info@apkasi.org