Jakarta, Apkasi.org. Tim Penyusunan Modul Penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) persampahan di daerah, yakni Apkasi, Apeksi dan Systemiq menyerahkan draf modul tersebut kepada pihak Direkrorat BUMD, BLUD DAN BMD, Ditjen Bina Keuangan Daerah, Kemendagri, Selasa (24/8).
“Dokumen draf modul ini, disusun bersama antara Apkasi, Apeksi, dan Systemiq, serta mengundang Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sosial Politik, Universitas Indonesia untuk mereview dokumen drfat modul dimaksud,” ungkap Mukhlis Abidi, Kasubdit Program Apkasi mewakili Direktur Eksekutif Apkasi.
Pembuatan draft modul ini, jelas Mukhlis lagi, didukung oleh Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, yang pendanaan selama pembuatan draft modul ini difasilitasi oleh Systemiq.
Penyerahan simbolis Draft Modul Penerapan BLUD untuk UPT Persampahan Kabupaten dan Kota oleh Apkasi yang diwakili oleh Mukhlis Abidi dan perwakilan dari Systemiq oleh Novel Abdul Gofur (Governance/Institutional Development Expert), yang diterima oleh R. Wisnu Suprapto (Kasubdit BLUD).
Dengan adanya modul ini, jelas Mukhlis secara langsung akan sangat mendukung Pemerintah dalam mencapai target nasional, antara lain 30% pengurangan sampah di sumber dan 70% penanganan sampah, yang telah tercantum di dalam Kebijakan dan Strategi Nasional (JAKSTRANAS) dalam Pengurangan dan Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga di tahun 2025. “Serta pengurangan 70% sampah laut pada tahun 2025 sesuai Kebijakan Pengurangan Sampah Laut,” ungkap Muklis Abidi lagi.
Sementara itu, R. Wisnu Suprapto menyatakan bahwa draft ini merupakan upaya besar dari Apkasi dan Apeksi untuk membantu pelayanan publik di bidang persampahan kabupaten dan kota. “Kami mendukung Apkasi dan Apeksi untuk menyelesaikan dokumen ini menjadi modul yang sudah siap digunakan oleh para UPT Persampahan kabupaten dan kota di Indonesia. Untuk itu, diperlukan satu hingga dua pertemuan lagi untuk merampungkan dokumen ini, salah satunya melalui pertemuan dengan para UPT Persampahan kabupaten dan kota untuk dilakukan uji petik,” imbuhnya.
Pihak Kemendagri, lanjutnya, berharap, Apkasi dan Apeksi dapat memfasilitasi finalisasi draft modul ini, yang mungkin dapat bekerjasama lagi dengan Systemiq, dan atau dengan lembaga lain yang mempunyai kepedulian yang sama di dalam perbaikan kelembagaan tata kelola persampahan kabupaten dan kota,” tukas Wisnu seraya memberikan apresiasi kepada Apkasi, Apeksi dan Systemiq atas kerjanya tersebut. (*)
