Garut, Apkasi.org. Apkasi sebagai wadah bagi pemerintah daerah kabupaten yang keanggotaannya direpresentasikan oleh bupati selaku kepala daerah sangat concern dalam mendorong anggota untuk berlomba-lomba dalam melakukan inovasi daerah. Hal ini ditekankan oleh Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga Apkasi, Rudy Gunawan (Bupati Garut) yang mewakili Ketua Umum Apkasi saat memberikan sambutan sekaligus sebagai nara sumber pada Diskusi Serial Pemimpin Muda dengan Tema: “Lesson Learned Inovasi Kebijakan dan Pemasaran Daerah.” Kegiatan yang berlangsung secara virtual ini, diprakarsai oleh Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI), pada Selasa (05/10/2021).
[Tampak Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga Apkasi, Rudy Gunawan (Bupati Garut) yang mewakili Ketua Umum Apkasi saat memberikan sambutan sekaligus sebagai nara sumber pada Diskusi Serial Pemimpin Muda dengan Tema: “Lesson Learned Inovasi Kebijakan dan Pemasaran Daerah.” Kegiatan yang berlangsung secara virtual ini, diprakarsai oleh Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI), pada Selasa (05/10/2021). Foto: Humas Pemkab Garut]
Rudy menambahkan ada perbedaan mendasar kepala daerah saat sebelum era reformasi dengan saat sekarang. “Jika dulu kepala daerah memiliki pakem program kerja yang tercantum dalam rencana pembangunan lima tahun, sekarang ini berbeda di mana seorang kepala daerah justru didorong untuk kreatif, melakukan terobosan dan menemukan inovasi-inovasi baru dalam hal pembangunan dan pelayanan publik,” ujar Rudy.
Apkasi, imbuh Rudy, mendorong para anggota untuk meningkatkan kapabilitas diri kepemimpinan sebagai kepala daerah untuk menjadikan kebijakannya sebagai inovasi yang membuat daerah tersebut lebih maju. Ia mengatakan, “Ada tiga poin penting, pertama, tentu saat ini dengan revoslusi industri 4.0 pendekatan-pendekatan seorang kepala daerah haruslah berbasiskan teknologi. Kedua, kepala daerah harus memastikan infrastruktur dasarnya sudah bagus, jalan-jalan sudah baik hingga ke pelosok kampung-kampung, karena dengan infrasturktur inilah yang akan membuat efisiensi ongkos angkut barang dan orang. Ketiga adanya terobosan dalam hal pelayanan publik meliputi administrasi kependudukan, perijinan dan layanan kesehatan sehingga masyarakat merasakan kalau pemerintah hadir di dalam setiap urusan warganya.”
Rudy menambahkan bahwa Apkasi mendorong anggota agar memiliki visi global, menguasai teknologi dan seorang kepala daerah harus menjadi agen perubahan demi kemajuan daerahnya masing-masing. “Kami di Apkasi memfasilitasi diadakan studi tiru antar anggota. Misalnya Banyuwangi yang dulu tidak begitu dikenal kini melejit menjadi daerah tujuan wisata, kemudian Garut kini juga bertransformasi menjadi daerah yang tak lagi tertinggal. Dan tentu masih banyak lagi daerah-daerah yang inspiratif untuk bisa ditiru dan dikembangkan di daerah lainnya,” imbuh Rudy. (*)