Festival Kopi dan Coklat Apkasi 2015 Didukung Kadinnya Inggris

www.apkasi.org

Festival Kopi dan Coklat Apkasi akan di gelar 7-8 November 2015. Sampai pada awal September ini, sudah 23 pemerintah kabupaten yang mendaftar sebagai eksibitor. Selain pemerintah kabupaten, British Chambers of Commerce UK, semacam Kadinnya Inggris, sudah menyatakan kesediaan berpartisipasi, sekaligus membawa beberapa buyers dan investor yang bergerak dalam bidang industri serta ekspor-impor kopi dan coklat.

“Apkasi akan terus berusaha membawa investor dan buyers untuk menyemarakkan acara Festival Kampung Kopi dan Coklat Apkasi. Saya sudah mendapat kabar baik dari British Chambers of Commerce UK, mereka akan ikut berpartisipasi, termasuk membawa beberapa investor. Ini bentuk komitmen kami kepada daerah kabupaten penghasil kopi,” terang Direktur Eksekutif Apkasi, Mercy Luvina Deswanty.

Hal ini disampaikan Mercy dalam acara Pemantapan Penyelenggaraan Festival Kampung Kopi dan Coklat Apkasi pada 1 Oktober 2015, di Kantor Sekretariat Apkasi. Dihadapan sekitar 30 an kepala dinas dan juga perwakilan kementerian yang mendukung acara tahunan Apkasi ini, Mercy juga menyampaikan bahwa potensi dari pameran ini sangat strategis bagi daerah.

“Investor dari luar negeri yang datang ke Apkasi, khusus mencari komoditas kopi sudah banyak. Selama ini, kami pertemukan langsung investor tersebut kepada kabupaten yang bersangkutan. Saya kira, ini efek dari pameran yang diselenggarakan Apkasi selama ini,” tambahnya.

Dalam acara pemantapan ini, hadir juga perwakilan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Dwi Praptomo dan perwakilan dari Riset Perkebunan Nasional, Seno. Keduanya sepakat pameran Apkasi ini akan mendorong komoditas pertanian dan perkebunan masyarakat, khususnya kopi dan coklat ke tingkat lebih baik.

MENYONGSONG MEA
“Ada tiga faktor yang harus juga diperhatikan teman-teman di daerah, karena dua komoditas ini sangat digemari global. Pertama, kuantitas. Kira-kira mencukupi tidak untuk perdagangan jangka panjang. Kedua, kualitas. Kita tahu, kopi dan coklat merupakan komoditas unik, semua tergantung taste (rasa). Ini harus diperhatikan. Ketiga, kontinuitas. Bagaimana caranya agar perdagangan terus berlangsung. Artinya jangan sampai petani alih fungsi lahan karena harga turun. Edukasi ini yang harus diberikan teman-teman kepada petani kita,” terang Dwi Praptomo.

Sedangkan Seno lebih menyoroti buyers potensial yang akan datang ke lokasi festival, termasuk mendorong panitia menyiapkan skema kerjasama. “Pameran ini menurut saya menarik. Untuk itu, kami berharap ada ending yang baik dan strategis. Saya mengharapkan panitia mendatangkan investor atau buyers potensial, sehingga peserta mendapat hasil yang baik, termasuk membuat skema kerjasama dengan investor seperti apa,” terang Seno.

Syaifudin Kai, Kepala bagian program dan Kerjasama Apkasi, selaku moderator dalam acara pemantapan ini menyampaikan, transaksi dengan buyers atau investor jarang dilakukan di lokasi pameran. Ia mengatakan, kerjasama strategis biasanya terlaksana setelah investor secara langsung turun ke daerah. “Pengalaman Apkasi selama ini, setelah pameran, baru para investor atau buyers turun ke daerah untuk melihat langsung dan memberikan keputusan. Jadi, pameran ini baru etalase. Apkasi berharap, kedepannya akan banyak investor yang berkunjung ke daerah,” terang Syaifudin.

Syafudin juga menyampaikan, Festival Kampung Kopi dan Coklat merupakan salah satu bagian dari commodities series kegiatan Apkasi International Trade and Invesment Summit (AITIS), bertujuan untuk menyiapkan daerah dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang akan ditrerapkan 31 Desember 2015 mendatang.

“Sejak tahun 2013, Apkasi telah melaksanakan AITIS dan commodities series seperti kopi dan coklat. Nah, inilah bentuk dukungan Apkasi kepada anggotanya dalam hal ini pemerintah kabupaten, untuk persiapan menghadapi MEA 2015. Jadi, pameran ini sangat erat kaitannya dengan persiapan daerah dalam menghadapi MEA,” jelas Syaifudin.

Dari sekitar 30 kepala dinas pertanian dan perkebunan pemerintah kabupaten yang hadir, termasuk beberapa kepala dinas perindustrian dan koperasi, memberikan dukungan terhadap pameran Apkasi. Hanya saja, beberapa diantaranya mempertanyakan masalah anggaran karena sudah menjelang akhir tahun. (hn/mz)

[slideshow id=27]