Sekda Bangka H Fery Insani tampak bergegas ketika membuka rapat sosialisasi tentang rencana aplikasi sistem informasi Pendapatan Asli Daerah, Rabu (25/5/2016) di Ruang Rapat Bina Praja. Dia meminta maaf karena akan ke Bandara Depati Amir untuk berangkat ke Jakarta. Keberangkatannya untuk menerima penghargaan pelayanan publik yakni mengenai Program Arisan Jamban yang diterapkan kepada masyarakat di Kabupaten Bangka.
(Berita/Foto: TribunNews. Tampak salah satu kegiatan Arisan Jamban di Desa Kapuk, Kabupaten Bangka)
“Kita dapat penghargaan stop Buang Air Besar Sembarangan. Besok hari Kamis penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menpan dan Reformasi Birokrasi. Ada 35 pelayanan di seluruh Indonesia, ada pelayanan di pemda, BPN, instansi vertikal. Kita dapat dalam urutan itu kita dapat panggilan ke 10 dari 35 pelayanan yang mendapatkan penghargaan,” jelas Fery kepada bangkapos.com, Rabu (25/5/2016) di Kantor Bupati Bangka.
Dia mengatakan, inovasi Pemkab Bangka ini dinilai bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain. Untuk itu pihaknya diminta rapat untuk memantapkan hasil inovasi tersebut sebelum penerimaan penghargaan tersebut. Dengan adanya penghargaan itu menjadi motivasi bagi SKPD lain untuk berinovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat karena penghargaan tersebut secara nasional.
“Program ini diakui secara nasional, hebat Kabupaten Bangka, kita ucapkan selamat untuk Dinas Kesehatan atas inovasi itu. Kita bukan mencari gelar agar dianggap hebat, karena yang terpenting ini untuk masyarakat,” jelas Fery. Dia berharap Kabupaten Bangka bisa bebas BAB sembarangan melalui program jambanisasi dan penyuluhan untuk masyarakat dengan melibatkan masyarakat banyak mensukseskan program ini.
Arisan jamban ini diakui Fery sudah lama diterapkan oleh Pemkab Bangka ketika masa Kepala Dinas Kabupaten Bangka masih dijabat oleh drg Mulyono. Ia juga bersyukur satu lagi layanan untuk akte kelahiran gratis yang diterapkan Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Bangka hingga ke puskesmas-puskesmas juga sedang dinilai oleh pemerintah pusat untuk mendapat penghargaan.
Pasalnya program ini belum ada di Indonesia. Dimana pihak puskesmas mengentri data yang disampaikan melalui online kepada pihak Dukcapil Kabupaten Bangka untuk pembuatan akte kelahiran anak. “Sebetulnya penghargaan ini buat pemerintah bahwa apa yang sudah dilakukan daerah inovasi ini dianggap sudah memberikan kemudahan kepada masyarakat. Jadi inovasi pemerintah, pelayan pemerintah yang menikmati adalah masyarakat,” kata Fery.
Dengan demikian setiap anak bisa memiliki akte kelahiran. “Jadi orang tak punya alasan lagi tak miliki akte kelahiran,” tegas Mantan Sekda Pangkalpinang ini. Diakuinya dari 600 kabupaten/kota/provinsi maupun dari instansi lain ikut dalam ajang penilaian inovasi pelayanan publik tersebut.
Next: Ini Rahasia Pujasera ala Kabupaten Banyuwangi