Jakarta, Apkasi.org. Apkasi menggelar Rapat Dewan Pengurus II Tahun 2023 & Silaturahim Ramadhan 1444 H bertempat di Ballroom Apkasi Jakarta, Sabtu (08/04/2023). Sebelumnya dilakukan pemberian santunan kepada anak-anak yatim dan dhuafa dari Yayasan Al Mubarok, Joglo Jakarta Barat.
Tampak hadir Ketum, Sekjen, Waketum Kebumen dan Wakil, Bupati Kerinci, Bupati Buru Selatan, Bupati Sigi, Bupati Berau, Bupati Maros dan Bupati Minahasa Utara serta perwakilan dari Pemkab lainnya. Serta Penasehat Khusus Apkasi Prof Ryaas Rashid dan Marcella Zalianty yang akan bekerjasama dengan Apkasi.
Selanjutnya rapat dipimpin Sekjen Apkasi Adnan Purichta Ichsan (Bupati Gowa) yang memberikan sambutan pembuka dan pemantik diskusi dengan menggarusbawahi Apkasi sebagai organisasi para bupati untuk bisa menyampaikan seluruh permasalahan yang ada di daerah. Apkasi juga bisa menjadi jembatan bagi kita untuk bisa betul-betul menyampaikan seluruh aspirasi yang berkembang di daerah untuk disampaikan kepada para pemangku kepentingan agar dicarikan solusinya. Serta kita bisa membahas isu-isu strategis lainnya yang berkembang, seperti yang ada di hadapan kita adalah aturan pemberlakukan penghapusan tenaga honorer yang dibatasi hingga November 2023 ini, yang ini akan dikhawatirkan menjadi masalah baru. Hal lainnya isu tentang masa bhakti kepala daerah dan usulan Dirjen Perimbangan Keuangan Daerah Kementerian Keuangan maupun Direktur yang mengurusi DAU/DAK dijadikan Penjabat (Pj) kepala daerah agar bisa merasakan betul bagaimana persoalan di daerah. Sekjen menyoroti relevansinya dengan implementasi UU HKPD khususnya terkait dengan masalah mandatory spending yang jika dihubungan dengan UU lainnya, angkanya bisa mencapai 100% lebih, sementara urusan pemerintahan daerah lainnya masih banyak yang harus diperhatikan.
Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran para pengurus dan anggota. “Alhamdulillah tahun ini kita bisa melakukan silaturahim Ramadhan bersama di kantor setelah dua tahun sebelumnya kita tidak bisa melaksanakannya dan diakui kita semua sibuk turun ke lapangan,” katanya.
Sutan Riska juga menginformasikan pihak sudah ada komunikasi dengan Setneg untuk mengajukan permohonan audiensi dengan Presiden untuk bisa memberikan waktu bagi para bupati bisa menyampaikan aspirasinya secara langsung.
Penasehat Khusus Apkasi Prof Ryaas Rashid dalam sambutan arahan mengajak kepada yang hadir bersyukur bisa merasakan suasana Ramadhan tahun ini. “Sejauh ini saya melihat kita sudah cukup keras berusaha menyuarakan aspirasi daerah, terutama untuk menjaga semangat otonomi daerah, walaupun dari ke waktu kita juga merasakan munculnya UU yang makin mengurangi kewenangan daerah,” imbuhnya.
Prof Ryaas Rashid mengingatkan, tugas kepala daerah untuk terus menjaga suasa di daerah tetap kondusif. Untuk itu dalam suasana saat ini dibutuhkan ketenangan hati, kejernihan pikiran, dan kepemimpinan yang kuat agar tidak terjadi gejolak-gejolak di masyarakat. “Seringkali saya juga mengingatkan bahwa posisi Apkasi ini adalah mitra strategis pusat. Sehingga saat bersama Apkasi kita sejajar dengan Presiden, sejajar dengan menteri-menteri sehingga dengan demikian akan lebih mudah dalam menjalin komunikasi, bukan sebagai atasan-bawahan,” tukasnya. (*)
