Jakarta, Apkasi.org. Datangnya bulan Ramadhan 1440 H, dimanfaatkan oleh Apkasi untuk menggelar Rapat Konsolidasi Organisasi dan Buka Puasa Bersama Dewan Pengurus dan Anggota. Acara berlangsung di Ballroom Kantor Sekretariat Apkasi di Jakarta, Senin (27/5/2019). Sekretaris Jenderal Apkasi, Najmul Akhyar mengucapkan terima kasih kepada para Bupati, Wakil Bupati serta yang mewakili dan bersedia menghadiri undangan. “Sudah lama sekali kawan-kawan pemgurus ini tidak ketemu dan berkumpul. Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kita semua bisa hadir bersilaturahim dan buka bersama dengan harapan terjalin komunikasi yang baik, ada hal-hal yang terus kita diskusikan mengenai kemajuan organisasi,” tutur Najmul.
(Najmul Akhyar, Sekjen Apkasi/Bupati Lombok Utara saat membuka acara. Foto: Humas Apkasi)
Ketua Umum Apkasi, Mardani H. Maming dalam sambutannya memberikan update informasi terkait pelaksanaan kegiatan pameran “Apkasi Otonomi Expo 2019” yang akan berlangsung 3-5 Juli 2019 mendatang. “Saya belum lama ini berksempatan bertemu dengan Presiden Jokowi dan secara lisan telah saya sampaikan undangan ke beliau untuk berkenan membuka secara resmi kegiatan Apkasi Otonomi Expo 2019, dan meliau insya Allah menyanggupinya. Selain itu hal-hal lain yang menyangkut urusan rekan-rekan bupati, di antaranya untuk mendorong adanya peningkatan kesejahteraan kepala daerah akan terus kita suarakan melalui wadah Apkasi ini,” imbuhnya.
(Mardani H. Maming, Ketua Umum Apkasi saat memberikan arahan. Foto: Humas Apkasi)
Sementara itu Prof Ryaas Rasyid memberikan arahan-arahan tentang keorganisasian. “Belum lama ini saya bersama Sekjen dan Bupati serta pengurus lainnya, beraudiensi dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, mendiskusikan berbagai hal tentang apa yang dialami oleh Bupti-Bupati di lapangan oleh, di antaranya masalah kewahiban kepala daerah yang harus memecat ASN yang bermasalah dengan hukum, hingga maraknya kasus operasi tangkap tangan,” lanjutnya.
(Prof Ryaas Rasyid, Penasehat Khusus Apkasi saat memberikan arahan. Foto: Humas Apkasi)
Prof Ryaas juga menegaskan bahwa maraknya OTT harus dilihat bukan sebagai prestasi hanya untuk menunjukkan bahwa pemerintah itu anti korupsi. “Sudah sering saya katakan bahwa korupsi itu adalah produk akhir dari sebuah sistem administrasi kepemerintahan. Banyak orang yang baik sebelum ia menjabat sebagai gubernur, bupati dan walikota. Ketika ia masuk ke sistem itu dia terjebak, karena memang sistem di situ itu memang sulit bagi kepala daerah untuk terhindar. Inilah yang harus dibenahi sistemnya, bagaimana mengubah sistem administrasi kita, sehingga yang namanya korupsi itu tidak ada runag untuk bisa terjadi<‘ kata Prof Ryaas lagi.
(Tuan Guru Bajang, saat memberikan ceramah hikmah Ramadhan. Foto: Humas Apkasi)
Sebagai penceramah hikmah Ramadhan disampaikan oleh Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A. atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB). TGB yang terakhir menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat juga sharing pengalaman dalam mengelola administrasi kepemerintahan. “Saya yang pernah bekerjasama dengan para bupati di daerah tahu bagaimana tantangan mengemban amanah rakyat ini di lapangan. Percayalah bahwa kerja keras yang kita lakukan untuk rakyat ini tidak hanya berdampak secara horisontal saja, namun sudah pasti juga berdampak secara vertikal langsung Allah SWT. Saya yakin akan banyak do’a-do’a baik yang akan menyertai kita dalam melaksanakan tugas negara,” kata TGB menyemangati. (*)