
Dalam rangka menjalankan perannya di bidang peningkatan kapasitas anggota, Apkasi (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) bekerjasama dengan Inadata Consulting menyelenggarakan Program Kerjasama Eksekutif Belajar dari California Amerika Serikat pada 12-22 November 2016. Bertempat di Ballroom Kantor Sekretariat Apkasi di Jakarta, dilakukan orientasi bagi para peserta yang akan berangkat ke Amerika Serikat, Jum’at (7/10/16).
(Foto: Humas Apkasi. Tampak Mirza Fichri MZ, Kepala Divisi Humas Pemberitaan dan Dokumentasi Apkasi dan Prof Elwin Tobing dari Inadata Consting yang berbasisi di Irvine California USA, saat memberikan penjelasan dalam sesi orientasi Program Kerjasama Eksekutif Belajar dari California Amerika Serikat di Kantor Apkasi, Jum’at, (7/10/16).
Menurut Mirza Fichri MZ, Kepala Divisi Humas Pemberitaan dan Dokumentasi Apkasi dalam pengantarnya menyebutkan bahwa kegiatan orientasi ini diselenggarakan untuk memberikan gambaran bagaimana program ini nanti akan dijalankan. “Dalam pertemuan ini dikupas konten utama dari program tentang apa saja, siapa saja pengajarnya dan tak kalah penting warnasari kegiatan itu di lapangannya nanti seperti apa, sehingga peserta akan memiliki waktu mempersiapkan fisik dan mental sehingga bisa optimal selama mengikuti program kuliah singkat di Negeri Pam Sam nanti,” imbuh Mirza.
Terkait dengan program kerjasama eksekutif ini, menjawab kenapa California yang menjadi daerah tujuan program eksekutif belajar di Amerika, Prof Elwin Tobing sebagai penggagas program menjelaskan beberapa alasannya. Pertama dari sisi luas California memiliki wilayah yang sangat luas, sehingga sangat menarik untuk diexplore. “California ini biasa disebut juga sebagai Golden State karena dulu wilayah ini menjadi primadona bagi penduduk setempat dan sekitarnya yang
berduyun-duyun mencari emas. Sekarang emas di California tentu berbeda dengan apa yang biasa kita lihat,” tutur Prof Elwin. Kedua, California adalah daerah yang memiliki PDB (Pendapatan Domestik Bruto) paling tinggi. “Untuk ukuran negara bagian di Amerika Serikat, yang kalau California bisa berdiri sendiri, maka California adalah negara kaya penghasil PDB tertinggi nomer 6 dunia,” imbuh Prof Elwin.
Dari sisi luas wilayah California dibandingkan dengan negara bagian lainnya, menduduki rangking nomer 2 setelah Texas, namun dari PDB yang mencapai US$ 2,5 trilun, California jauh melampaui negara bagian lainnya. “Tentu ini menarik untuk diamati, kenapa California bisa begitu kaya. Kalau ibarat orang nyari jodoh, dengan melihat calon pengantinnya adalah seorang perempuan yang cantik, kaya, pinter dan baik hati, siapa yang tidak mau? Dari sisi manajemen tentu saja ini menarik untuk dipelajari, bagaimana mereka mengelola sumber daya yang dimilikinya. Sebagai perbandingan juga kenapa dipilih California karena dilihat dari jumlah PDB, PDB Indonesia sepertiganya dibanding California kalau dihitung sebagai negara,” kata Prof Elwin.
California sendiri, tambah Prof Elwin, terbagi menjadi dua bagian, yakni California Utara dan California Selatan, dan program eksekutif yang mau dituju ini adalah California Selatan, karena daerah ini paling kaya di California itu sendiri. Prof Elwin berkata, “Di sinilah nanti kita explore bersama, ada apa yang membuat daerah ini kok bisa sedemikian maju. Kadang-kadang kita ini sebetulnya tidak perlu diajari atau digurui. Kalau orang di sana bilang ‘just sit down and observe, maksudnya duduk saja melihat dan berpikir, itu sudah lebih dari pada pendidikan formal. Kalau peserta para kepala daerah kembali ke darah masing-masing dan kemudian merenung, akan sampai pada pemikiran bahwa daerah-daerah di California sebetulnya sama juga dengan daerah-daerah di Indonesia, apa yang lantas kemudian membedakannya dan apa yang kemudian bisa diaplikasi di daerah masing-masing. Saya yakin akan ada insight dan inspirasi yang bisa dibawa pulang ke daerah.”
Prof Elwin menyebutkan, dalam program ini sendiri akan ada pertemuan di kelas dengan para pengajar yang memang expert di bidangnya, yang persiapannya sendiri sudah dilakukan sejak bulan Mei 2016. Para peserta juga akan dipertemukan dengan para pemimpin/kepala daerah dan dari kalangan pebisnis di California untuk saling sharing mengenai berbagai hal.
“Ini juga menarik untuk dipelajari bagaimana bisa di California ini terjalin tiga entitas yakni pemerintah daerah, pihak universitas dengan dunia bisnis yang terkait satu dengan yang lain dan bisa bersinergi dengan harmonis untuk memajukan pembangunan di California. Kami juga sudah menyusun satu agenda, di mana diharapkan para peserta ini bisa mempresentasikan sinopsis rencana pembangunan di daerah masing-masing di depan masyarakat Indonesia yang ada di California, yang di dalamnya ada tokoh-tokoh masyarakat yang sudah lama tingga di sana, serta diundang juga pejabat di Konsulat Jenderal, sehingga komunitas masyarakat Indonesia yang ada di California ini memiliki gambaran yang utuh. Setelah mereka tahu, tentu diharapkan mereka ini bisa menyampaikan pendapat dan kontribusi apa yang bisa ia berikan. Sehingga mereka tidak hanya mengkritisi pembangunan di tanah air yang biasanya disalurkan melalui media sosial, sekarang saatnya mereka bisa bertemu dengan kepala daerah secara langsung dan mengemukakan gagasan yang membangun,” tukas Elwin. (*)