Jakarta — Selama tiga hari pelaksanaan AITIS 2015, puluhan peserta dari pemerintah kabupaten mendapatkan prospek investasi miliaran rupiah. Investasi ini direncanakan ditindaklanjuti setelah AITIS 2015 dan beberapa investor berniat datang langsung ke daerah. Sektor yang paling diminati selain trading komoditas adalah investasi sektor hilir. Beberapa investor bahkan sudah menunjukkan komitmen kuat menanamkan modalnya ke daerah, termasuk membawa teknologi baru.
Pameran tahun 2015 ini memang lebih fokus kepada investasi jangka panjang. Apkasi sendiri menghimbau pemerintah kabupaten membawa proposal penawaran investasi untuk diberikan kepada para investor. Meski beberapa daerah masih fokus memamerkan beragam produk-produk asli daerahnya, puluhan pemerintah daerah peserta pameran sudah mengerti dan mampu memaksimalkan AITIS 2015.
Salah satu pemerintah kabuapaten yang konsisten mambawa proposal penawaran investasi adalah Kabupaten Kutai Kartanegara. Kabupaten ini pun mendapat prospek investasi tidak hanya di bidang perkebunan karet dari Korea Selatan, mereka juga mendapatkan investasi infrastruktur dari investor Arab Saudi, agrobisnis dari investor Jepang, pengembangan AEROTROPOLIS dari investor Jepang, SMART CITY dari investor Jepang, Perikanan dari Investor Jepang, yang nilainya ditaksir mencapai puluhan triliun rupiah.
Sedangkan Kabupaten Bantaeng, mendapatkan penawaran kerjasama dan peningkatan produksi Minyak Kelapa Tanpa Tanak dari Investor Jepang. Kabupaten Bantaeng juga mendapatkan peluang ekspor Talas Safira ke Eropa dan Labu Kuning ke China. Kabupaten Tanah Bumbu, mendapatkan penawaran ekspor Palet Kayu ke Malaysia, investasi Power Plan dari investor Jerman, dan permintaan Karet Mentah ke Pakistan.
Kabupaten Bogor, mendapatkan penawaran ekspor Sepatu Sendal dari Somalia, Beberapa industri kerajinan ke Inggris. Kabupaten Gorontalo, penawaran strategis dari Investor Korea untuk pembangunan industri Pakan Ternak di Gorontalo. Kabupaten Nunukan, prospek investasi Industri Pengolahan CPO dengan total investasi sekitar Rp 150 Miliar. Kabupaten Kepahiang, prospek Ekspor Kopi ke Amerika dengan total puluhan ton per bulan, perdagangan Lada dan madu ke investor lokal. Kabupaten Halmahera Utara, mendapat prospek perikanan Tuna dari Hongkong, China, Selandia Baru, Wales dan Brunai. Kabupaten Kampar, prospek investasi industri hilir perkebunan dengan total investasi sekitar 200 miliar, pengembangan pariwisata sekitar 16 miliar dari investor lokal dan luar negeri. (hen)