Ribuan warga Kabupaten Rembang, Jawa Timur mengiringi Kirab Pataka (Kata-kata mutiara dari RA Kartini), Rabu (20/4/2016) malam. Setiap desa terihat membawa tema berbeda, ada yang mengenakan pakaian kebaya dengan jarik dan beskap hingga berpakaian layaknya Mahabarata.
(Sumber Foto dan Berita: RembangKab)
Prosesi diawali dari pengambilan dua lembar kain berwarna hijau dari peti Pataka. Masing-masing kain bergambar wajah RA Kartini dan bertuliskan kata-kata mutiara dari Kartini oleh Ibu Hasiroh Hafidz selaku Istri Bupati yang kemudian diberikan oleh Bupati Rembang H. Abdul Hafidz. Setelah itu Bupati memasangkan ke tongkat selanjutnya dikirab di atas kereta yang sudah dihias.
Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olaharaga (Dinbudparpora) Kabupaten Rembang, Ir. Muntoha mengatakan ada tiga pos untuk estafet kirab, yakni di depan kantor PDAM, pos Sulang dan pos di kecamatan Bulu. Kirab Pataka sendiri bertujuan untuk mengenalkan peninggalan RA Kartini kepada masyarakat.
Sementara itu Kepala Desa Banyudono Kecamatan Kaliori yang juga ikut dalm kirab, Muhammad Toha menjelaskan tema yang dibawa desanya adalah pakaian adat Jawa. Selain itu iya bersama tiga rekannya menandu lampion besar.
Terkait kesulitan berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh dan mengenakan jarik, ia justru menegaskan belum seberapa jika dibanding dengan perjuangan RA Kartini. “Capeknya ini belum seberapa mas, jika dibanding Ibu Kartini yang dulu memperjuangkan kesetaraan wanita,” ujarnya bersemangat. Untuk memeriahkan Kirab Pataka, panitia juga menggelar lomba lampion yang diikuti tiap desa dan kelurahan dengan saling memamerkan aneka lampion dengan berbagai bentuk, baik yang berukuran besar maupun yang kecil. (*)