Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi dinobatkan sebagai pemegang rekor MURI ‘Jalan Sehat Sarungan’. Rekor ini diraih Pemkab Ngawi yang dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-71 dan Hari Jadi Kabupaten Ngawi ke-568, sukses menggelar jalan sehat dengan jumlah peserta 55.658 warga pada Minggu (14/08). Uniknya, seluruh pesertanya wajib menggunakan sarung.
(Berita: SiagaIndonesia. Foto: SinarNgawi)
Jumlah tersebut memecahkan rekor MURI sebelumnya yang dicetak Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan bersama PB NU Jawa Timur tahun 2015 lalu dengan jumlah 33.750 warga. Pantauan di lokasi, sejak pukul 05.00 WIB, puluhan ribu warga mulai berduyun-duyun dan menyemut menuju garis start di Alun-Alun Merdeka atau depan Pendopo Wedya Graha Ngawi.
Bahkan peserta meluber sampai dibeberapa ruas jalan protokol seperti di Jalan Yos Sudarso dan Jalan Jaksa Agung Suprapto mengingat barisan peserta gerak jalan itu sendiri dengan panjang hampir tiga kilometer. Selain itu, jalan sehat ini melibatkan semua instasi pendidikan, pemerintah dan pondok pesantren. Meski yang dicatat dalam pemecahan rekor MURI adalah peserta pria yang memakai sarung, namun peserta perempuan tak kalah antusias menyemarakkan acara.
Bupati Ngawi Budi ‘Kanang’ Sulistyono menjelaskan, tujuan pemecahan rekor MURI dengan menggelar acara jalan sehat bersarung memang sudah dikonsep sejak awal tahun. Dengan menggandeng Bank Jatim tentunya jalan sehat bersarung itu sendiri untuk memperkenalkan sekaligus menyongsong Visit Ngawi Years 2017.
“Tentunya untuk memperkenalkan Kabupaten Ngawi ini menuju tahun wisata 2017 maka dengan jalan sehat bersarung ini menjadi perhatian masyarakat seluruh Indonesia termasuk dunia. Yang terpenting bagaimana memperlihatkan kerukunan warga Ngawi ini yang begitu menjunjung tinggi nilai kebersamaan,” ujar Kanang sambil berharap mengharap kegiatan jalan sehat yang dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul akan berdampak langsung terhadap peningkatan perekonomian didaerahnya.
Di tempat yang sama Gus Ipul secara singkat berpesan dengan jalan sehat bersarung dapat menjadi suatu kegiatan penyehatan badan sekaligus rohani. “Jalan sehat bersarung ini sangat luar biasa sehinggan patut dijadikan momentum untuk menyehatkan diri secara jasmani dan rohani. Tentang sarung ini bisa dimaknai secara luas terutama memperlihatkan identitas Indonesia sekaligus memperkenalkan keragaman budaya,” terang Gus Ipul. (*)