Pesta Adat Erau dan International Folk Art Festival (EIFAF) yang mestinya dilaksanakan pada Juni 2016, dipastikan akan kembali digelar pada 20-28 Agustus 2016. Kepastian ini disampaikan oleh Sri Wahyuni, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara.
(Foto: KukarKab.)
“Tahun 2016 ini sudah diputuskan EIFAF akan digelar 20-28 Agustus 2016, di mana pihak Kesultanan Kutai juga sudah setuju dengan rencana pelaksanaan Erau di tanggal tersebut,” jelas Sri Wahyuni seperti dikutip KutaiKartanegara.com. Sri juga menjelaskan alasan kenapa gelaran ini bergeser dari Juni ke Agustus yang disebabkan bulan Juni bertepatan dengan bulan Ramadhan, sementara kalau digelar setelah Hari Raya Lebaran Idul Fitri dikhawatirkan persiapannya tidak maksimal.
Sri memberikan contoh untuk persiapan tarian massal, setidaknya memerlukan waktu sebulan. “Kemudian karena setiap tanggal 17 Agustus ada peringatan HUT Kemerdekaan RI, maka pesta adat Erau dilaksanakan sesudahnya,” tutur Sri.
Dalam bahasa Kutai, Pesta Adat Erau adalah eroh yang berarti ramai, riuh, ribut, atau suasana yang penuh suka cita. Kegiatan masyarakat Tenggarong ini mengandung banyak makna, baik yang bersifat sakral, ritual maupun hiburan. Erau terus dilestarikan sebagai upaya memelihara tradisi leluhur dengan melibatkan seluruh kesultanan, kerajaan dan masyarakat umum.
Pada pelaksanaannya, terdapat 3 macam Erau adat dalam lingkup Kesultanan Kutai, yaitu Erau Tepong Tawar yang dilaksanakan oleh kerabat keraton pada waktu tertentu berdasarkan keinginan pada suatu pekerjaan. Pada kegiatan ini, raja bergerak bebas tidak memiliki batasan.
Kemudian, Erau Pelas Tahun yang dilakukan oleh kerabat keraton yang berhubungan dengan aktivitas rakyat, ditujukan untuk membersihkan segala hal yang menganggu kehidupan di permukaan bumi dalam suatu wilayah pekerjaan.
Selanjutnya , Erau Beredar di Kutai. Pada kegiatan itu kerabat keraton melakukan prosesi mendirikan ayu dan diakhiri dengan prosesi merebahkan ayu. Penutupan pesta yang berlangsung pada 14 Juni 2015 di halaman keraton dengan acara puncak adat berupa Mengulur Naga dan Belimbur (siram-siraman air). (*)