Untuk kali pertamanya, Pemkab Sragen mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2015 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
Predikat WTP ini menjadi salah satu kado terindah Hari Jadi Kabupaten Sragen yang genap 270 tahun pada 27 Mei lalu. Penilaian ini tercapai berkat kerja keras para Aparatur Sipil Nasional (ASN) di lingkungan Pemkab Sragen, dimana banyak yang kerja keras bahkan lembur hingga mendapatkan predikat WTP.
(Berita: SuaraMerdeka. Foto: SragenKab)
“Terima kasih kepada seluruh warga Sragen, khususnya para ASN Pemkab Sragen yang telah berjibaku, sehingga mendapat penilaian WTP dari BPK,” tandas Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati didampingi Wakil Bupati (Wabup) Dedy Endriyatno, Sekretaris Daerah (Sekda) Tatag Prabawanto dan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Untung Sugihartono, serta Kabag Humas Tugino, Selasa (31/5).
Tidak lupa, Bupati Yuni dan Wabup Dedy mengucapkan terima kasih kepada pendahulunya, Bupati Agus Fatchur Rahman dan Wabup Daryanto, yang telah memberikan kado indah Hari Jadi Kabupaten Sragen ke-270.
Pencapaian yang luar biasa ini menjadi standar yang tinggi bagi pemerintahan mereka. Yuni mengatakan, banyak sekali pengorbanan yang diberikan kepada para ASN Pemkab Sragen ini. Dimana ada yang sampai masuk rumah sakit karena harus bekerja menyiapkan segalanya. Bahkan, juga ada yang sampai tidak berani melayat mertuanya yang meninggal karena harus menyelesaikan laporan.
“Untuk mendapatkan WTP ini, guru dan perawat serta tenaga honorer juga terjun dan dikerahkan untuk membuat laporan, termasuk pak Untung Kepala DPPKAD yang rela tidur di BPK,” tandas Yuni.
Wabup Dedy menambahkan, selama ini Sragen hanya mendapatkan predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Sebenarnya pihaknya menargetkan mendapatkan WTP pada 2018 mendatang, namun ternyata sudah terlaksana tahun ini.
”Pak Agus dan Pak Daryono telah memberikan standard tinggi dalam memimpin Sragen, namun kedepan prestasi ini tidak hanya di pertahankan, tapi juga harus jauh lebih baik,” tandasnya Dedy.
Sekda Tatag mengemukakan, bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tahun ini tidak menjadi sampel penelitian penyusunan laporan diharapkan untuk bersiap-siap. Karena siapa tahu, pada tahun ini giliran menjadi sampel.
Kepala DPPKAD Sragen Untung Sugiharto mengakui predikat WTP ini sudah dinanti sejak tujuh tahun lalu. Memperolehnya pun bukan hal mudah, sejak enam bulan sudah dilakukan persiapan penyusunan dan ditunggui oleh Sekda. Juga adanya komitmen dari pengurus barang, pencatat barang dan bendahara.
”Kami sudah lama menanti WTP ini, dari unit terkecil, mulai dari guru dan perawat hingga semua kepala SKPD bekerja keras,” tandasnya. (*)