Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman mengharapkan Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi produsen padi terbesar di Kalimantan Timur. “Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki lahan yang luas dan dilintasi Sungai Mahakam yang mengalir sepanjang tahun. Sehingga memiliki potensi penghasil padi terbesar di Kaltim,” ujar Amran Sulaiman, saat berkunjung ke lahan pertanian di Kelurahan Bukit Biru Tenggarong, Kutai Kartanegara, Selasa (2/8).
(Berita: Republika. Foto: Kementan)
Saat ini Amran mengatakan Kaltim menjadi perhatian Kementerian Pertanian karena merupakan provinsi yang masih mendatangkan beras dari daerah lain. Sehingga menurutnya, kabupaten/kota di Kaltim diharapkan dapat meningkatkan produksi padi sendiri.
Untuk menaikkan produksi padi Amran mengatakan yang harus dilakukan di antaranya menambah frekuensi tanam atau panen. Jika tadinya hanya mampu panen sekali dalam setahun, maka ditingkatkan menjadi dua kali. “Tingkatkan produksi padi yang tadinya hanya setahun sekali, menjadi dua kali,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Amran memberikan bantuan berupa peralatan pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian. Bantuan diterima secara simbolis oleh perwakilan petani.
Kaltim Swasembada Beras
Di tahun 2017 nanti Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengharapkan provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dapat menciptakan swasembada beras untuk wilayahnya sendiri. Mengingat saat ini tinggal provinsi Kaltim yang masih mendatangkan beras dari daerah lain seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. “Tahun depan giliran Kaltim yang kirim beras untuk Sulsel dan Jawa Timur, gantian sekarang Kaltim yang kirim beras ke Makassar dan Surabaya,” ungkap Mentan.
Menurut Mentan saat ini Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat sudah surplus beras, sedangkan Kalimantan Timur masih defisit beras 112 ribu ton per tahun. Dari keadaan tersebut biaya angkut beras via kapal laut dari luar provinsi Kaltim masih ditanggung masyarakat Kaltim sendiri.
Mentan lantas menginstruksikan kepada Kepala Dinas (Kadis) Pertanian se-Kaltim untuk kerja keras mengejar swasembada mengingat anggaran untuk pertanian di provinsi tersebut sudah naik sekitar 300% dari Rp 140 miliar menjadi Rp 500 miliar. Mentan memberikan rambu-rambu kepada para Kadis yang hadir agar mengawal dengan serius peningkatan produksi di Kaltim, dikarenakan jika tidak berhasil, Mentan akan merekomendasikan kepada Gurbenur Kaltim agar Kadis yang gagal dalam melaksanakan tugas dialihkan tidak kembali mengurusi pertanian. Mentan juga sangat serius dengan peningkatan produksi di Kaltim dengan mengkonsentrasikan kepada tiga daerah di Kaltim yaitu kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Berau. (*)