Di tengah persoalan keuangan daerah yang sedikit terkendala dengan kebijakan penundaan anggaran dari pusat ke daerah, Pemkab harus kreatif mencari alternatif pembiayaan. Salah satunya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman yang mempromosikan potensi investasi dan pariwisata yang dimiliki daerah tersebut kepada para pengusaha Jepang di Osaka, seperti ditulis di laman Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka, Jepang (30/9).
(Sumber: KJRI Osaka Jepang)
Promosi tersebut dilakukan saat Wakil Bupati Sleman, Yogyakarta, Sri Muslimatun, didampingi Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) berkunjung ke Osaka pada 28-30 September 2016, dalam rangka melakukan forum bisnis dengan pengusaha Jepang di KJRI Osaka. Kegiatan yang difasilitasi KJRI Osaka itu dihadiri 24 pengusaha di bidang properti, perjalanan wisata, ikan dan bunga hias, serta asosiasi bisnis terkait.
Dalam kesempatan itu, Konsul Jenderal (Konjen) RI di Osaka, Wisnu E Pratignyo menyampaikan kepada pengusaha Jepang bahwa forum itu lebih fokus pada beberapa bidang kerja sama, yang memang sedang dikembangkan di Kabupaten Sleman, sehingga potensi tersebut dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha Jepang.
Dalam kesempatan ini Wakil Bupati Sleman mempromosikan potensi investasi pariwisata Sleman, antara lain di bidang agrobisnis, agrowisata, agro-adventure dan wisata edukasi, serta pembibitan ikan dan bunga hias. Wakil Bupati Sleman menjelaskan potensi investasi di beberapa wilayahnya serta menjelaskan perkiraan biaya investasi dan sewa lahan di Sleman hingga 20 tahun, yaitu berkisar antara Rp4 hingga Rp10 miliar dan tergantung jenis usaha, yang proses perizinannya difasilitasi penuh oleh BPMD.
Sementara itu, Kepala BPMD menjelaskan bahwa sejauh ini belasan pengusaha Jepang telah berinvestasi di Sleman, antara lain di bidang garmen, sarung tangan golf, diklat Bahasa Jepang, biro travel, pembenihan buah dan sayur, serta perkebunan bunga krisan. (*)