Cetak Sawah: Dinas Pertanian HST siap mendukung program cetak sawah tahun 2025.
Barabai, Apkasi.org. Kepala Dinas Pertanian Hulu Sungai Tengah (HST) Budi Satria Tanjung menganggap program cetak sawah dari Presiden Prabowo sangat realistis. Mengingat di HST masih banyak wilayah yang bisa dimanfaatkan. Apalagi penduduk di HST banyak yang berprofesi sebagai petani.
“Berdasarkan sosialisasi di Hotel Grand Qin Banjarbaru saat menghadiri kunjungan kerja Menteri Pertanian kami kira program cetak sawah di HST masih realistis,” ujarnya, Selasa (10/12/2024).
Budi menambahkan luas persawahan yang ada di HST pada tahun 2024, mencapai 25.571 ha. Pihaknya optimis bisa mengejar target luas sawah yang direncanakan kementerian pertanian yakni hanya 23.611 ha. “Untuk target bisa saja tercapai, namun kita masih bergantung kepada iklim dan cuaca,” tambahnya.
Lantas bagaimana dengan para petani, apakah mereka sanggup menggarap sawah yang begitu luas. Melihat jumlah petani di HST juga terbatas. “Pelaksanaan program ini disasar kepada Brigade Pangan yang terdiri dari para petani milenial sebagai pelaksana utamanya,” jawabnya.
Di HST telah terbentuk enam Brigade Pangan. Mereka yakni para petani milineal yang siap mendukung optimasi lahan (oplah). Dalam tugasnya, mereka juga akan mendapatkan pendampingan baik dari TNI serta Dinas Pertanian.
Budi menambahkan sesuai arahan Menteri Pertanian, satu kelompok Brigade Swasembada Pangan terdiri dari 15 petani milenial yang kemudian akan mengelola lahan minimal 200 hektar. “Usulan awal ada sembilan Brigade Pangan, tapi yang baru disetujui ada enam di HST,” bebernya.
Kemudian, mereka juga akan didukung peralatan pertanian modern dalam menunjang tugasnya melakukan optimasi lahan. Saat ini, sudah ada dua Mesin Combine Padi yang datang guna menunjang program tersebut.
“Ini sudah ada dua mesin combine padi yang kita dapat, untuk brigade pangan di Desa Buluan Kecamatan Pandawan dan Desa Tabat Kecamatan Labuan Amas Utara,” paparnya.
Ke depan, peralatan canggih seperti drone dan lainnya pun juga akan turut didapat. Budi berharap program ini pun dapat berjalan lancar hingga oplah yang digarap para brigade pangan dapat menghasilkan dengan optimal.
Budi juga menegaskan, pihaknya tidak mengalokasikan anggaran untuk program ini. Menurutnya semua program mencetak sawah akan dibiayai APBN. “HST tidak ada mengalokasikan anggaran untuk kegiatan cetak sawah ini. karena program ini adalah kegiatan dari kementerian yang dana bersumber dari APBN,” ungkapnya.
Lalu bagaimana Pemkab HST memulai langkah awal dalam melaksanakan program ini
“Dengan target HST yang mencapai 23.611 hektare maka langkah awal yg kami lakukan adalah melakukan penyandingan peta overlay LP2B, LBS dan Peta RTRW untuk bisa mengetahui daerah mana saja yg bisa dimanfaatkan untuk pelaksanaan program cetak sawah tahun 2025 nanti,” pungkasnya. [radarbanjarmasin.jawapos.com]