Kabupaten Malang menambah portofolio prestasi setelah dalam perhelatan hari jadi yang ke-1256 menorehkan tinta emas dengan menyabet Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk Kontes Miniatur Truk di Pantai Ungapan, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang dengan jumlah peserta mencapai 6.000. Rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1256 tahun ini sendiri dipusatkan di sepanjang pantai Jalur Lintas Selatan (JLS) pesisir pantai selatan Kabupaten Malang, Sabtu (19/11/16).
(Tampak Bupati Malang berbaur dengan para peserta pawai dari Kecamatan Gondanglegi. Sumber: MalangKab)
Puncak kegiatan dilakukan Kirab Budaya Agung Gumebyar Bhumi Singhasari, di mana kurang lebih 5000 peserta dari SKPD dan 33 Kecamatan di lingkungan Pemkab Malang diberangkatkan oleh Bupati Malang Dr. H. Rendra Kresna yang mengambil start di pantai bekung dan finish di pantai ungapan, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan. Dalam sambutannya Bupati mengucapkan dirgahayu Kabupaten Malang ke-1256, “Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Malang saya mengucapkan selamat memperingati hari jadi Kabupaten Malang ke-1256. Terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Malang atas segala partisipasinya dalam memeriahkan kegiatan Kirab Budaya kali ini,” ungkapnya.
Dijelaskan Bupati di usia ke-1256 ini, semoga Kabupaten Malang semakin kreatif, hebat, berbudaya dan sejahtera. “Mudah-mudahan pula Kirab Budaya ini dapat menjadi sarana memperkuat ciri khas dan jati diri dari masyarakat Kabupaten Malang melalui budaya,” terangnya. Ditambahkan Bupati bahwa Kirab Budaya ini memang sudah menjadi tradisi tahunan di Kabupaten Malang, tetapi juga sebagai upaya untuk menjadikannya sebagai kegiatan yang benar-benar menarik dan memiliki nilai jual khususnya sebagai obyek wisata.
“Pelaksanaan pada tahun ini memang dipusatkan di kawasan pantai selatan Kabupaten Malang yang melewati Jalur Lintas Selatan. Karena ini adalah salah satu upaya positif khususnya agar kegiatan ini semakin memiliki nilai jual digabungkan dengan potensi keindahan alam pantai di Malang Selatan,” ulasnya.
Rangkaian arak-arakan pawai Kirab Budaya Agung Gumebyar Bhumi Singhasari 2016 ini diawali dari penampilan kontingen dari Kecamatan Sumbermanjingwetan dengan tema penampilan kota wisata seribu pantai. Selanjutnya diikuti penampilan oleh Kecamatan Gedangan dan Kecamatan lainnya dan SKPD dengan jumlah total kurang lebih 90 rangkaian pawai.
Pemilihan Putri Kebaya 2016
Sehari sebelumnya, Pemkab Malang juga sukses menggelar Pemilihan Putri Kebaya. Menurut Ketua Panitia Pemilihan putri kebaya 2016 M. Nur Muklas yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Malang dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan ide langsung dari Bupati Malang, “Kegiatan ini berlatar belakang dari ide Bapak Bupati Rendra yang sangat peduli dengan budaya. Akhirnya hari ini kita wujudkan kegiatan tersebut hari ini di pantai ungapan yang diikuti oleh 80 peserta dari masing-masing SKPD di lingkungan Pemkab Malang,” ungkapnya.
Menurut Mukhlas ada beberapa kriteria penilaian dari lomba tersebut, mulai dari penampilan dan wawasan, “Ada tiga juri yang akan menilai lomba ini yang pertama ibu Jajuk Rendra Kresna Ketua Tim Penggerak PKK, Setiawan, Pembina Joko Roro dan saya sendiri. Untuk penilaiannya tidak hanya dari penampilan saja tapi juga wawasan tentang Kabupaten Malang,” jelasnya.
Sementara itu Bupati Malang dalam sambutannya mengatakan pakaian kebaya adalah merupakan identitas warga Indonesia, “Memang saat ini sudah jarang kita lihat ibu-ibu yang memakai kebaya, karena gaya hidup sekarang banyak menggunakan pakaian yang serba praktis. Jika harus pakai kebaya kan masih ribet, membutuhkan waktu yang lama,” terangnya. Bupati berharap dengan adanya kegiatan ini, pakaian kebaya harus terus dilestarikan, “Saya berharap dan mengajak kepada semuanya ibu-ibu terutama yang muda mari kita lestarikan berpakaian kebaya dan jangan sampai hilang budaya berkebaya ini,” harapnya. (*)
