Kenapa Malang?
Terpisah, Direktur ITDC, Abdulbar Mansoer menyebut, ITDC awalnya bernama Bali Tourisme Development karena ditugaskan Pemerintah Pusat mengelola pariwisata di Bali. Pada tahun 2014, ITDC kemudian dituntut bisa lebih mewujudkan Bali-Bali lain. Sejak pergantian nama itu, salah satu BUMN ini kemudian mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk mengelola Lombok Utara, Pantai Mandalika, dengan diberi hak kelola tanah. Dalam perkembangannya, ITDC ingin mengembangkan sayap dengan masuk ke 10 destinasi lainnya, diantaranya Danau Toba, Pulau Seribu, Bromo dan Borobudur. Usai identifikasi, ITDC putuskan akan mengelola Pulau seribu , Malang dan Borobudur. Dan, Kabupaten Malang adalah wilayah pertama yang sudah ditandatangani MOU-nya.
(Foto: Soloraya.com. Suasana di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.)
“Kenapa pilih Kabupaten Malang? Malang dekat dengan Surabaya, aksesnya banyak salah satunya akan berdirinya juga Bandara Internasional, keberadaan Bromo Tengger Semeru, ada Pantai Selatan dan peninggalan Kerajaan Singosari. Kami bekerjasama dengan Pemda, Pemda punya tanahnya, kami punya keahlian. Awalnya kami akan mulai dari tanah milik Singhasari Residence, sebagai jalan masuknya. Ke depannya, akan kami lakukan untuk kepentingan pariwisata di Malang,” aku Abdulbar kepada Humas Kabupaten Malang.
Sementara, Direktur PT Intelegensia Grahatama (IGT), David Santoso bersyukur karena ITDC bersedia untuk diajak kerjasama. Ia menilai, ITDC adalah lembaga nasional yang paling memahami, mengerti dan masih memiliki semangat Merah Putih dalam mengembangkan dunia kepariwisataan. Sebelum ini, pihaknya juga menerima banyak tawaran dari investor dan rekanan dari luar negeri yang mau investasi, namun belum ada kecocokan. Kerjasama ini akan diawali dari komplek Museum Singhasari, yang terletak di Kecamatan Singosari.
‘’Kami beberapa kali sudah study banding dan diterima di Nusa Dua Bali oleh ITDC, pada tahun 2013 lalu. Kami berjanji dan mohon restu penandatangan ini berjalan lancar, bisa meresmikan komplek pariwisata terpadu yang terkemuka secara Nusantara, diantaranya 10 destinasi lainnya, bersama dengan ITDC kami yakin itu semua bisa tercapai. Mohon doa restu karena masih banyan PR (pekerjaan rumah, Red),” aku David yang juga menjabat Ketua BPPD Kabupaten Malang.
Ia juga berterima-kasih kepada Pemkab Malang, yang memberi ruang berkreasi, berinvestasi, mencurahkan daya cipta dan merencanakan kawasan pariwasata di tengah alam yang diakuinya memang mengizinkan. Sejak tahun 2010, ia berinvestasi dan sampai kini tetap yakin, terkesima, dengan keindahan pesona letak strategis sehingga kemungkinan-kemungkinan bisa dihadirkan di Kabupaten Malang.
‘’Tahun 2006 kami berinvestasi di Singosari, 2012 kami membangun seribu rumah lebih, kami juga menyalurkan bantuan MBR sekarang kenaikan harganya sudah naik lima kali lipat. Terima-kasih kepada seluruh pihak karena sudah berjuang bersama, banyak yang sudah dicapai, baik tata ruang dan rencana pariwisata,” pungkas David.
Selanjutnya: Siap Kembangkan 23 Pantai