DORONG INVESTASI KE DAERAH APKASI GANDENG ASOSIASI PENGUSAHA INGGRIS

Apkasi kembali membuat terobosan untuk meningkatkan investasi ke daerah kabupaten. Setelah beberapa bulan lalu roadshow ke Tiongkok mecari investor potensial untuk berinvestasi di daerah kabupaten, baru-baru ini Apkasi mendapat lampu hijau bekerjasama dengan British Chamber of Commerce UK, atau organisasi pengusaha dan investor asal Inggris Raya.

“Nota kerjasamanya lagi dibahas mendalam di Apkasi bersama pihak British Chamber. Dalam waktu dekat, kemungkinan akan digelar luncheon networking, seperti acara yang sudah pernah digagas Apkasi bersama 48 duta besar negara-negara sahabat. Artinya, Apkasi akan terus meng-update hasilnya kepada anggota. Yang sudah pasti, beberapa jenis komoditas Indonesia sedang dilirik investor Inggris,” terang Mercy Luvina Deswanty, Direktur Eksekutif Apkasi pada Selasa 13 Oktober 2015.

Mercy juga menyampaikan, British Chamber of Commerce UK sudah memberikan dukungan kepada Apkasi, khususnya dalam pelaksanaan pameran komoditas Apkasi yaitu Festival Kampung Kopi dan Coklat Apkasi, yang akan digelar pada 7-8 November 2015 di Plaza Selatan Gelora Senayan, Jalan Jend. Sudirman Jakarta.

“Pihak British Chamber sudah menyatakan dukungan, termasuk mendatangkan beberapa pengusaha, termasuk trader komoditas dari Inggris, akan meramaikan acara Commodities Series AITIS ini. Harapan saya, potensi ini bisa dimaksimalkan pemerintah kabupaten,” tambahnya.

INVESTOR INGGRIS BUTUH BUAH TROPIS
Sebelumnya, perwakilan British Chamber of Commerce UK, Karen Butt, yang menjabat sebagai Project Director British Chamber of Commerce, bertemu langsung dengan Sekretaris Jenderal Apkasi, Nurdin Abdullah, di Kantor Sekretariat Apkasi Jakarta pada 9 Oktober 2015. Dalam pembicaraan intensif keduanya, Karen Butt menyampaikan ketertarikan beberapa investor asal Inggris untuk masuk Indonesia, khususnya terkait peluang komoditas Indonesia di pasar Inggris dan Eropa.

“Secara eksplisit, mereka (investor dari Inggris) tertarik dengan komoditas kita, termasuk pengembangannya secara moderen, sehingga lebih mudah diterima pasar Eropa. Salah satu yang saya tangkap dari keinginan mereka adalah komoditas buah tropis kita. Bagi saya, ini potensi perdagangan yang bisa dimanfaatkan daerah kabupaten. Apkasi tentu akan terus menjalin hubungan dengan British Chamber, sehingga kerjasama ini benar-benar terwujud, dan masyarakat di daerah bisa merasakan manfaatnya,” terang Nurdin Abdullah.

Sementara itu, Karen Butt yang sudah beberapa kali ke Kantor Sekretariat Apkasi memberikan gambaran soal hubungan Apkasi dengan asosiasinya. “Apkasi merupakan organisasi besar. Apkasi memiliki jangkauan ke daerah-daerah seluruh Indonesia. Harapan saya, kerjasama Apkasi dengan British Chamber bisa menguntungkan semua pihak, termasuk masyarakat Indonesia yang ada di daerah. Kami menyadari, komoditas Indonesia sangat banyak. Potensi inilah yang akan dimanfaatkan bersama,” terang Karen Butt.

Karen juga menyampaikan, beberapa investor dan trader komoditas dari Inggris ingin buah tropis Indonesia masuk pasar Inggris dan Eropa. “Untuk saat ini, teman-teman investor di Inggris ingin komoditas buah tropis dari Indonesia, seperti mangga dan nanas. Apkasi sudah memberikan gambaran daerah-daerah penghasil dua komoditas ini untuk kami tindaklanjuti. Soal ketertarikan dengan Indonesia, kami (British Chamber) mendapat ratusan email dari anggota khusus menanyakan soal kerjasama dengan Indonesia,” sambungnya.

Terkait kerjasama Apkasi dengan British Chamber, bentuk kemitraan masih digodok Apkasi. Direktur Eksekutif Apkasi ingin, kerjasama keduanya benar-benar bisa terwujud dan meningkatkan potensi ekonomi komoditas Indonesia di pasar global.

“Untuk pertemuan antara bupati, pengusaha lokal, termasuk kelompok tani dari daerah kabupaten dengan investor dari Inggris atau anggota British Chamber, sedang kami godok. Karena akan dihadiri puluhan investor, harapan kami, daerah sudah menyiapkan proposal kerjasama dan juga data base lengkap komoditas yang siap diperdagangkan, sebagai gambaran awal bagi anggota British Chamber,” papar Mercy. (hen/mz)