Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-71 dan Hari Jadi Kabupaten Majene ke -471 jatuh pada 15 Agustus 2016 mendatang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene menggelar Festival Kuda menari atau yang di sebut Sayyang Pattud, Sabtu,(13/8).
(Sumber: RakyatSulbar)
Kepala Bidang Kebudayaan Dispora Budpar Majene Masnawi mengatakan, pada Festival Sayyang Pattudu tahun ini diikuti oleh beberapa tingkatan. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar, tingkat Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi.
“Festival kuda menari ini atau yang lazim orang Mandar menyebut Sayyang Pattudu, dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-71, sekaligus memeriahkan Hari Jadi Majene ke-471. Rutenya star dari Stadion kemudian Finis di Assamalewuang dengan mengitari jalan protokol,” terang Masnawi.
Menurut Masnawi, Festival Sayyang Pattudu yang kini makin populer di Sulawesi Barat biasanya selalu dikombinasikan ketrampilan menari dari kuda-kuda terlatih dan seni rebana dengan seni tutur khas Mandar dan Pakkalinda’da’.
“Setiap peserta Festival menampilkan kebolehannya dengan berbagai kreasi. Mulai dari seni busana khas Mandar yang dikenakan penunggang kuda oleh gadis remaja cantik, seni rebana hingga seni pantun Pakkalinda’da’ semua menyatu dengan satu rangkaian, tak heran penonton sangat antusias,” tuturnya.
Sementara Bupati Majene Fahmi Massiara mengatakan, Festival Sayyang Pattu’du’ merupakan rangkaian tradisi yang dibangun Pemerintah Daerah dalam rangka menumbuh kembangkan kearifan lokal.
“Sayyang Pattu’du’ ini adalah satu tradisi yang sudah berkembang lama. Sehingga perlu kita lestarikan, karena itu merasa berkewajiban Pemerintah Daerah melaksanakan Festival ini setiap tahunnya. Festival yang berawal dari tradisi lokal ini diharapkan sektor Pariwisata di Majene makin bertambah,” ungkap Fahmi.
Sementara itu, di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) juga menyambut hari kemerdekaan RI ke 71, dengan memeriahkannya sejumlah perlombaan dan karnaval. Di antaranya pawai becak berpakaian pejuang, lomba panjat pinang, lomba senam kesegaran jasmani bagi seluruh PNS di 29 SKPD, serta lomba puisi bagi seluruh kepala dinas.
I Nengah Tri Sumadana selaku panitia non olahraga di hari kemerdekaaan ini menjelaskan, perayaan dan lomba yang diselenggarakan semata-mata untuk memupuk rasa persaudaraan dan tali silaturrahim antar sesama PNS di lingkup Pemkab Polman serta masyarakat Polman.
“Koordinator panitia pada perayaan kemerdekaan ini ada sama asisten II, di sini pimpinan SKPD beserta staf bergabung berbaur bercampur aduk jadi satu, sebagai peserta lomba. Mereka tidak berburu hadiah, namun hanya sekadar memeriahkan saja, agar tercipta rasa persaudaraan,” ujar I Nengah.
Secara terpisah, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar ketika dimintai keterangan mengharapkan, perayaan 17 Agustus ini bisa menjadi refreshing bagi PNS dan masyarakat Polman. “Saya harap perayaan ini dapat menciptakan suasana refreshing bagi masyarakat dan PNS. Sehingga tidak jenuh, apalagi watak dan karakter orang Polman itu cenderung keras, sehingga kita harus Sipakatau dan Sipakalabbi,” imbuh Ibrahim. (*)