Bupati Merangin Al Haris meresmikan pustaka alam komunitas suku anak dalam (SAD) di Desa Pauh Menang SPA Kecamatan Pamenang kabupaten itu. “Harapan saya, bagaimana kemudian program ini berjalan dengan baik, tentunya dukungan seluruh lapisan masyarakat sangat dibutuhkan,” kata Bupati Al Haris disela-sela peresmian pustaka alam SAD, Selasa (6/9/16).
(Sumber: Antara. Foto: Humas Apkasi, tampak Bupati Merangin Al Haris yang juga adalah Wasekjen Apkasi dalam acara workshop yang diselenggarakan oleh BI Institute, Jakarta, Jum’at (2/9/16)
Suku anak dalam adalah merupakan sebutan bagi orang yang tinggal di hutan/rimba yang merupakan salah satu suku penduduk asli Jambi. Para ahli antropologi menyebutkan bahwa Suku Anak Dalam termasuk kategori protom Melayu/Melayu Tua. Dari kajian mereka menyimpulkan bahwa kebudayaan Suku Anak Dalam yang ada di Provinsi Jambi mempunyai kemiripan dengan suku melayu lainnya, seperti bahasa, seni dan nilai tradisi lainnya.
Bupati juga berharap pustaka ini bermanfaat untuk seluruh anak-anak desa tersebut. Kedepan keberadaan pustaka ini juga dapat membantu seluruh pelajar di desa setempat dan tentunya tidak hanya bagi anak-anak SAD. “Seluruh pelajar disini pustaka ini bisa dijadikan sebagai tempat yang ingin mencari perbendaharaan buku,” imbuhnya.
Al Haris juga mengatakan bahwa hal ini juga sebagai upaya membuka ruang bagi anak-anak SAD untuk terus belajar, dan menggali ilmu pengetahuan untuk kehidupan mereka dimasa yang akan datang.
Sementara itu, Direktur Pundi Sumatra M. Sutono, mengatakan upaya yang mereka lakukan tentu atas dasar kepedulian terhadap perkembangan kehidupan komunitas SAD di masa mendatang. “Ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Merangin yang telah mendukung program ini. Tujuan kami tentu ingin mendorong akses terhadap layanan dasar kepada Kaum SAD seperti kesehatan, pendidikan dan perekonomian masyarakat yang bersifat mendasar,” tutur Sutono. (*)
