Bengkayang, Apkasi.org. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) mendorong Kabupaten Bengkayang untuk memaksimalkan potensi wisata alamnya yang dikenal dengan sebutan “Bumi 1000 Riam.”
Kadis Disporapar Kalbar, Windy Prihastari Harisson saat nyambangi Hutan Adat Pikul yang terletak di Desa Wisata Sahan, Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang (ANTARA}
Kepala Dinas Disporapar Kalbar, Windy Prihastari Harisson, menyatakan bahwa Kabupaten Bengkayang memiliki potensi wisata alam yang sangat besar. Wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini terkenal dengan julukan “Bumi 1000 Riam” karena banyaknya air terjun eksotis yang tersebar di berbagai lokasi.
“Bengkayang memiliki potensi wisata alam yang sangat luar biasa. Bahkan daerah yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia itu dikenal dengan julukan ‘Bumi 1000 Riam’. Hal itu tidak terlepas dari banyaknya riam atau air terjun yang sangat eksotis di Kabupaten Bengkayang,”katanya melansir dari ANTARA, Kamis(19/12/2024).
Kunjungan Windy ke Hutan Adat Pikul juga menyempatkan diri membuat pancake dengan menggunakan olahan buah tengkawang. “Desa Wisata Sahan ini luar biasa. Potensinya sangat besar, mulai dari destinasi wisata alam yang indah, kekayaan budaya yang unik, hingga produk-produk ekonomi kreatif yang menarik,” ujarnya.
Selain itu, dia mengungkapkan, di Kabupaten Bengkayang terdapat Desa Jagoi Babang telah meraih prestasi sebagai salah satu dari 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, serta menjadi desa wisata terfavorit secara nasional.
Untuk mendukung pengembangan pariwisata, Disporapar Kalbar menggelar workshop digitalisasi promosi. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Asosiasi Fotografi Indonesia Kalbar, yang memberikan pelatihan pengambilan gambar dan video produk guna meningkatkan daya tarik promosi.
“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan produk-produk ekonomi kreatif dapat dipasarkan secara lebih luas, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di mancanegara,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Desa Jagoi Babang juga tercatat dalam Kharisma Event Nusantara tahun 2023 melalui pelaksanaan Festival Gawia Sowa. Dia juga menekankan, berbagai potensi yang dimiliki desa ini, mulai dari destinasi wisata, ekonomi kreatif, hingga kerajinan lokalnya.
Pada kesempatan itu Dia juga menyalurkan bantuan perangkat kepada Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) di Desa Jagoi Babang. “Tujuannya adalah mengembangkan produk ekonomi kreatif agar tidak sekadar dikenal di tingkat lokal dan nasional, melainkan juga dapat merambah pasar internasional,” ujarnya.
Upaya ini lanjut Dia, menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata Kalbar, khususnya Kabupaten Bengkayang. Dengan strategi promosi digital dan pengembangan potensi lokal, diharapkan wilayah ini dapat menjadi destinasi unggulan yang menarik minat wisatawan dari berbagai penjuru. [beritasatu.com/network]