Otonomi daerah telah memberikan kesempatan yang luas pada daerah untuk dapat memberdayakan daerahnya secara mandiri dan lebih optimal. Ini pula yang menjadi tuntutan bagi kepala daerah agar tidak tergantung pada pusat dan diharapkan bisa lebih kreatif karena penguasaan dan pemahaman yang lebih baik terhadap wilayah masing-masing dibandingkan pemerintah pusat. Dalam prakteknya, pemerintah daerah Kabupaten /Kota yang ada tak hanya sekedar dituntut memaksimalkan potensi yang ada untuk membangun perekonomian masyarakat, namun juga bagaimana menggaet potensi dalam bentuk investasi dari luar.
(Berita/Image: HarianHaluan. Tampak Bupati Solok, H. Gusmal pamerkan produk unggulan yang jadi primadona Kab. Solok pada Apkasi International Trade And Investment Summit 2016 di Jakarta Int’s Expo, Kamis (5/5) lalu)
Sebagai daerah yang tengah berbenah, Pemerintah Kabupaten Solok tentu tak ingin ketinggalan dari daerah lain. Berbagai upaya untuk menggaet pemodal yang siap untuk membantu percepatan pembangunan di bumi markisah itu juga terus dilakukan. Termasuk mencoba peruntungan dan peluang pada Apkasi International Trade And Investment Summit 2016 di Jakarta Int’s Expo, Kamis (5/5) lalu.
Pada acara APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) 2016 yang dibuka oleh Wakil presiden RI Jusuf Kala dan berlansung dari Tanggal 5-7 Mei 2016 ini, Pemkab Solok mempromosikan berbagai potensi yang dimiliki oleh daerah yang memiliki 5 danau itu.
Termasuk membawa kopi Solok Radjo yang sudah mulai dikenal oleh penikmat kopi dunia, dan beras sierang organik dari kelompok tani Santiago Sariak Alahan Tigo. “Saya suka dengan rasa kopi Solok Rajo ini. Kopi yang dibudidayakan di kawasan Danau Kembar ini akan menjadi primadona Kab. Solok kedepan, disamping komodity unggulan lainnya,” kata Bupati Solok Gusmal saat menghadiri stand pameran milik Pemkab solok di acara itu.
Bupati yang hadir bersama Ketua TP PKK kab. Solok Ny. Desna Devi Gusmal memberi beberapa evaluasi tentang keikutsertaan Kabupaten Solok dalam mempromosi potensi daerah untuk menggaet investor lokal, maupun mancanegara ini.
Pihaknya berharap kepada Kabag Perekonomian dan Koperindag untuk lebih mematangkan penawaran yang akan ditawarkan pada investor, seperti kerajinan, olahan makanan, pariwisata dan hasil komoditi yang ditampilkan sekarang. Seperti dari segi kualitas yang baik dan kuantitas yang memadai. (*)