Angka Rakyat miskin Kabupaten Pasuruan selama 3 tahun terakhir, mulai 2014 sampai dengan 2016 terus menurun secara significan. Bahkan, angka kemiskinan Kabupaten Pasuruan tersebut terbilang lebih rendah dari Provinsi Jatim dan nasional.
Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf saat melakukkan kunjungan kerja ke masyarakat Pasuruan
(Foto: DetikCom)
“Kami bersyukur, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Kabupaten Pasuruan terus menurun,” tegas Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf, Sabtu (19/7/2017).
Berdasarkan data BPS Kabupaten Pasuruan yang diberitakan detikcom, tahun 2014 angka penduduk miskin di Kabupaten Pasuruan turun sebesar 10,86 persen atau 170.740 penduduk. Tahun 2015 turun sebesar 10,72 persen atau 169.190 penduduk dan tahun 2016 menjadi sebesar 10,54 persen atau 168.060 penduduk.
Angka kemiskinan Kabupaten Pasuruan selama 2014 sampai 2016, lebih kecil dari tingkat Provinsi Jawa Timur dan tingkat nasional.
Rinciannya pada 2014 angka kemiskinan di Jatim sebesar 12.42 persen, pada 2015 sebesar 12.34 persen dan pada 2016 sebesar 12.05 persen. Sedangkan tingkat nasional angka kemiskinan pada 2014 sebesar 11.25 persen, pada 2015 sebesar 11.22 persen dan pada 2016 sebesar 10.86 persen.
“Ini berarti Pemerintah Kabupaten Pasuruan telah berhasil menurunkan angka kemiskinan selama tiga tahun terakhir dengan melalui program-program kemaslahatan maupun program-program lainnya. Seperti Satrya Emas, Desa Maslahat, penciptaan lapangan kerja, pembukaan sentra-sentra produk unggulan dan lainnya,” terang Irsyad.
Berdasarkan Indeks Kedalaman Kemiskinan, diketahui rata-rata pengeluaran masing-masing penduduk miskin di Kabupaten Pasuruan semakin menjauh dari garis kemiskinan.
Sementara, berdasarkan Indeks Keparahan Kemiskinan, ketimpangan rata-rata pengeluaran penduduk miskin di Kabupaten Pasuruan lebih tinggi dibanding Kabupaten Sidoarjo dan lebih tinggi sedikit dibanding Kota Pasuruan. Namun lebih rendah dari Kabupaten Probolinggo.
(*)