Ada Kirab Bregodo di Perayaan Seabad Kabupaten Sleman

Prosesi bedhol projo digelar setiap jelang peringatan ulang tahun Kabupaten Sleman. Prosesi perpindahan pusat pemerintahan dari petilasan dalem pendopo Ambarrukmo ke Desa Beran Tridadi Sleman itu memiliki pesan bagi pemangku kebijakan.

Iring-iringan bregodo atau pasukan membelah jalanan sepanjang Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sabtu (14/5/2016). Sebuah pemandangan yang menarik perhatian banyak warga. Mereka menyaksikan bedhol projo sebuah prosesi mengawali puncak peringatan 100 tahun atau seabad berdirinya Kabupaten Sleman.

kirab-bregodo seabad sleman
(Berita/Foto: HarianJogja)

Sebelum kirab dimulai, sebuah upacara penyerahan dokumen dilakukan. Dari juru kunci atau penghageng Ambarrukmo kepada Ketua Panitia hari jadi Seabad Sleman Sukarno. Sesaat kemudian dilakukan kenduri dan doa bersama sebagai bentuk rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa. Usai kenduri, iring-iringan bregodo yang membawa kotak pusaka berisi dokumen pemerintahan itu di lepas.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pawai bedhol projo kali ini diawali dengan pentas seni gamelan yang dimainkan live di atas kendaraan tronton. Semua punggawa, mulai camat, kepala desa, dimas, diajeng Sleman dan beberapa bregodo mulai siap berangkat. Mereka menaiki 25 andong di belakang pasukan berkuda. Di belakangnya, berbaris rapi bregodo camat dan kepala desa.

Peserta kirab kemudian mengawal dokumen dari Ambarukmo tersebut dengan menyusuri Jalan Solo ke arah Barat. Mereka menyusuri jalanan, melewati tugu pal putih. Sesampainya di perempatan Pingit, peserta kirab bergerak melewati jalan Magelang hingga Tugu Adipura Mulungan.

Di tugu tersebut, para peserta kirab turun dan berjalan kaki menuju Pendopo Parasamya Sleman. Meski diiringi hujan deras, para Bregodo tetap semangat untuk mengawal dokumen bersejarah tersebut.

Di Pendopo Parasamya dokumen yang dibawa dari Petilasan Ambarrukmo tersebut diterima oleh Bupati Sleman Sri Purnomo. Menurutnya, prosesi Bedhol Projo merupakan sebuah upaya merekonstruksi salah satu peristiwa bersejarah pada masa Bupati Sleman dijabat oleh KRT Murdodiningrat pada 1964. (*)