FESTIVAL KAMPUNG KOPI DAN KAKAO APKASI 2015 HASILKAN BEBERAPA KOMITMEN PERDAGANGAN

IMG_2486

Jakarta. www.apkasi.org.

Marco Panggabean, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distambun) Kabupaten Tapanuli Utara, tidak henti-hentinya mempresentasikan produk kopi unggulannya kepada pengujung Festival Kampung Kopi dan Kakao Apkasi 2015. Investor dan trader dari beberapa negara seperti Aljazair hingga pemilik gerai kopi di kota-kota besar di Indonesia, tertarik dengan kopi yang dipamerkan di Plaza Selatan Gelora Senayan Jakarta pada 7-8 November 2015.

“Banyak yang tertarik. Bahkan mereka (investor dan trader) berencana akan datang langsung ke Taput (Tapanuli Utara). Setelah tukar-tukaran nomor telepon, kami akan follow up terus dan yang pasti kami akan memasilitasi kunjungan mereka nanti. Ini komitmen kami untuk meningkatkan penghasilan petani kopi di daerah kami,” jelas Marco.

Hal yang sama juga dirasakan kabupaten lainnya. Seperti Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Dairi, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Merangin dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Para trader berusaha mendapatkan informasi valid soal produksi dan sertifikasi yang didapatkan.

Khusus untuk Kabupaten Kendal yang memasilitasi kelompok tani serta pembudidaya lopi luwak, banyak dikunjungi pemilik gerai-gerai kopi kelas premium. “Kami memang sengaja membawa kopi kelas premium yaitu kopi luwak, kopi asli Indonesia. Pengujung memang banyak yang tertarik, tapi yang membuat komitmen awal adalah pemilik-pemilik warung kopi kelas atas, termasuk hotel. Harapan saya, komitmen ini bisa menjadi kenyataan,” jelas Aan, pembudidaya kopi luwak di Kabupaten Kendal, yang saat ini memiliki 97 musang (luwak) dan bisa produksi sekitar dua ton per tahun.

MoU Apkasi Untuk Tingkatkan Ekspor
Festival Kampung Kopi dan Kakao Apkasi 2015 merupakan lanjutan dari festival yang sama tahun 2014 lalu. Apkasi berharap, dengan menggencarkan promosi dan pameran, bisa meningkatkan daya saing dan nilai tambah dua komoditas unggulan Indonesia ini. Festival ini sendiri mengambil tema ‘Mengejar Nomor Satu Dunia’. Saat ini, Indonesia berada di posisi tiga dunia untuk produksi kopi.

Festival dibuka Kepala Balitbang Kementerian Pertanian, DR. Ir. Muhammad Syakir, dengan membacakan sambutan dari Menteri Pertanian yang berhalangan hadir. Sebelumnya, Bupati Aceh Tengah, Nazaruddin, memberikan sambutan mewakili Dewan Pengurus Apkasi. Hadir juga dalam pembukaan beberapa bupati seperti Bupati Tanjung Jabung Barat, Bupati Merangin, Bupati Kerinci, dan beberapa wakil bupati. Selain itu, hadir juga perwakilan British Chamber of Commerce in Indonesia dan Algeria Chamber of Commerce, dan beberapa duta besar negara sahabat.

Apkasi sendiri memanfaatkan momentum Festival Kampung Kopi dan Kakao 2015 untuk penandatangan nota kerjasama dengan British Chamber of Commerce in Indonesia dan Algeria Chamber of Commerce. Kerjasama dalam bidang peningkatan perdagangan dan investasi dua negara ini diharapkan mendorong komoditas kopi dan kakao Indonesia terus menguasai pasar global.

Pameran diikuti 31 peserta yang didominasi pemerintah kabupaten penghasil kopi terbesar di Indonesia. Selama dua hari, ribuan pengunjung memanfaatkan festival ini untuk mengenal cita rasa kopi nusantara yang disajikan secara gratis oleh pemerintah kabupaten. (hen/mz)