Kabupaten Sorong mencoba mengadopsi sejumlah kebijakan yang diterapkan Kabupaten Garut dengan pendekatan berbeda. Hal itu mengemuka dalam kunjungan kerja DPRD Kabupaten Sorong ke Pemkab Garut.
Ketua DPRD Kabupaten Sorong, Adam Klow mengaku belajar banyak hal dari Kabupaten Garut, di antaranya penyediaan ambulans. Menurut dia, hal tersebut masih jadi kendala karena wilayah yang luas, sedangkan armada ambulans yang terbatas.
(Sumber Berita dn Foto: Pikiran Rakyat. Tampak Bupati Garut Rudy Gunawan (kanan) bersama Ketua DPRD Kabupaten Sorong Adam Klow (kedua kanan) seusai studi banding. Foto oleh Asep Budiman)
“Kendala kami seperti itu. Kalau ada warga kami yang dirundung duka, kepala pusing cari ambulans. Itu yang menjadi catatan kami,” tuturnya seusai diterima Bupati Garut di ruang rapat Setda Kabupaten Garut, Senin 25 April 2016.
Dia menjelaskan, pihaknya memilih berkunjung ke Garut, salah satu kabupaten di Jawa Barat, karena dinilai pembangunan dan pelayanannya baik. Mereka melakukan studi banding sejumlah masalah, terutama pendidikan, kesehatan, dan pelayanan pemerintahan.
“Kami mencoba mensinkronkan program yang ada di Garut dengan Sorong. Meski ada perbedaan, kami akan melakukan pendekatan lain apabila ada yang bisa diadopsi oleh dinas terkait di Sorong,” tutur Adam.
Sekembalinya dari kunjungan ini, pihaknya akan melakukan rapat dengar pendapat dengan dinas terkait. Dia menyatakan akan memikirkan solusinya agar masyarakat tidak kesusahan.
Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, kunjungan kerja DPRD Kabupaten Sorong Provinsi Papua berkaitan dengan peredaran alkohol, penataan aset, kesehatan, dan pendidikan.
“Apakah sudah memiliki perda? Kami nyatakan sudah ada perda dan nol persen. Yang kedua tentang penataan aset apakah sudah diperdakan atau belum,” katanya.
Mengenai pendidikan, kata Rudy, biaya sekolah di Sorong gratis karena jumlah siswanya hanya 160 orang, padahal luas wilayahnya empat kali Kabupaten Garut. Kalau di Garut, dia menjelaskan, yang gratis hanya sampai SMP, sedangkan SMA tetap terjangkau karena adanya subsidi silang. (*)